Keadilan
universal adalah keadilan yang selalu ditegakkan pada seluruh manusi dengan
wajar dan tanpa rekayasa dengan sebenar benarnya. Baik berhubungan dengan
keadilan sosial, ekonomi, hukum dan keadilan yang berhubungan
dengan kemanusiaan tanpa diskrimanasi baik atas dasar
ras, agama, budaya dan suku bangsa. Kepentingan kemanusiaan diatas kepentingan segala
galanya diatas kepentingan kelompok dan golongan. Semoga jadi renungan bagi
kita semua dengan selalu mengharap rahmat Tuhan dan terhindar dari murkaNya.
KEADILAN
UNIVERSAL BAGI MANUSIA
Oleh
: Ahmadi Yasin, MSy
KEADILAN TERMINOLOGIS,
Aduuuh sungguh sangat sulit saya membayangkan tentang terminologi keadilan, apalagi ketika televise menanyangkan
secara langsung tentang sidang sidang mengenai abdi Negara atau rakyat jelaka
yang berurusan hukum misalnya pencuri sandal jepit versus berita tentang
pelanggaran hukum dari para elit. Negeri sepertinya karena saya sering
menyaksikan hal yang menurut nurani sangat bertentangan. Belum lagi soal hukum
yng menimpa rakyat jelata versus berita kasus hukum pejabat Negara. Dalam
memerikan arti tentang keadilan itu saya tambah bingung, apa lagi kalau saya
bandingkan dengan pelajaran yang saya terima dari kiyai ketika dalam kehidupan
pondok pesantren dulu. Ya tidak apa apa bingung sedikit biar pantas menjadi
agak pilon (kelihatan bodoh). Keadilan merupakan kata bentukan dari ADIL
dalam terminologis pesantren adalah menempatkan sesuatu pada tempat yang
semestinya, dengan mengambil kata yang bertentangan adalah DZALIM.
Apakah dengan demikian orang yang tidak berlaku adil berarti berbuat
kedzaliman. Jawaban itu akan didapat mana kala kita melihat praktik penegakan
yang dilakukan itu setimpal atau tidak. Atau bagaimana penegakan hukum itu
sesuai dengan kesalahan berat atau tidaknya.
KEADILAN PRAKTIS, masyarakat kita
barang kali ada yang telah bosan
mempersepsikan tentang keadilan yang ada disekeliling kita, karena melihat
begitu seringnya menyaksikan berita yang tidak berimbang, ketika seseorang
melakukan pelanggaran hukum, siapa dulu yang melanggar, orang melarat ataukan
pejabat, anak orang sengsara ataukah anak orang yang hidupnya penuh dengan
harta. Ini biasanya perbedaan dalam menerima keadilan. Saya sungguh ingin
menangis ketika menyaksikan hukuman berat dikenakan bagi tukang patri yang
keliru dalam melakukan mematri yang empunya tidak terima, juga bingung melihat
kasus hukum anak menteri begitu mendapatkan perlindungan dengan penuh penjagaan
dan dirahasiakan, apakah ini tanda keadilan yang hampir menimpa seperti zaman
purba dulu katanya. Hukum zaman purba dalam liliput (negeri dongeng) katanya
anak raja tidak pernah dikenakan sangsi walaupun membunuh, rakyat jelata
dikenai sangsi yang sengsara ketika menjadi terdakwah. Waduuh jangan begitu ya
! bolehlah kita lakukan seandaikan tidak ada kehidupan setelah jasat kita jadi
tanah kemudian dikumpulkan lagi oleh cacing cacing tanah kemudian bersatu lagi
atas izinNya dan ditanya apa yang telah kamu perbuat di dunia. Ha ha ha
sepertinya ada yang berlaku sinis kepada
saya karena kata kata ini dianggap pantas diucapkan oleh orang yang sengsara,
tak punya harta, rakyat jelata yang dianggapnya hidupnya tidak berharga. Tidak
apa apa setidaknya saya mungkin akan lebih disayang oleh YANG MAHA KUASA yah !
heeem.
KEADILAN JADI TIRANI dalam
kehidupan kita manakala hukum berjalan berbalik bagi keadaan disekitar kita,
bagaimana tidak ! kasus hukum sering ditumpangi kepentingan kepentingan yang
bermacam macam sehingga akan menggeser nilai keadilan itu sendiri. Orang miskin
mencuri beras mungkin hanya karena tidak makan ketika yang dicuri itu maksimal
memenuhi kebutuhan perut saat sehari, kecuali yang dicuri untuk kebutuhannya
setiap hari dan sepanjang hidupnya. Kalau demikian itu kan tidak pantas menurut
nurani kita dipenjara. Mestinya orang yang mencuri sapi atau daging sapi untuk
menghidupi dia dan keluarganya dan untuk foya foya inilah yang harus dihukum
seberat beratnya. La la la pencuri dengan bersiul dengan gembira karena dia
tahu tidak tikenakan apa apa seperti kasus hukum ditangan polisi india dalam
sebuah cerita. Inikah yang disebut keadilan jadi tirani. Yaitu menghukum berat
orang yang tidak perlu dihukum, dan membebaskan orang yang mestinya dikenai
hukum berat tapi dilepaskan. Pelajaran waktu saya sekolah sepertinya berbanding
berbalik. Orang yang salah adalah salah dan harus mendapatkan sangsinya. Orang
yang tidak bersalah harus bebas dari tuduhan dan penjara. Ternyata hanya beda
tipis. Orang yang bersalah dipenjara tapi merupakan rekayasa saja. Wah wah wah
!
KEADILAN
SUNGGUH TIDAK MERATA jika kita cermati yang sesungguhnya dalam
kehidupan sehari hari kita, dalam contoh kalau ada pengemis mungkin suruh
menunggu diluar rumah dengan rasa hina. Ketika datang orang yang mulia begitu
sumringah dan bangga serta sangat menghormatinya. Padahal kita sama sama
manusia. Katanya salah satu tanda bahwa dunia ini sudah tua adalah jika seorang
miskin yang terpidana keadilan ditegakkan jika pejabat yang terpidana
dibebaskan. Ketika saya lihat semacam ini hati saya bertanya memangkah dunia ini
sudah tua, yang seperti digambarkan
ketika orang suci diangkat ke arsy (kekuasaan Tuhan) lalu diperlihatkan orang
yang sudah sangat tua renta, orang suci bertanya kepada guide nya apakah yang
saya lihat tadi artinya, itu pertanda zaman yang kamu lalui ini adalah sudah sangat
tua sekali. Dan diperlihatkan lagi tentang yang berhubungan dengan prediksi
hukum penegakkannya condong mengikuti hawa nafsunya manusia pemegang otoritas
yurisdiksi .Hukum ada yang dibarterkan dengan beberapa kepentingan, perempuan
ataupun kekayaan. Astaghfirullah !
KEADILAN HANYA TUHAN yang
menegakkan, namun manusia tidak boleh mempermainkan keadilan walaupun yang bisa
berbuat adil dengan seadil adilnya hanyalah TUHAN. Manusia harus berusaha
maksimal berbuat adil paling tidak berdasarkan hukum yang telah ditetapkan
Tuhan rambu rambunya sebagai garis besar haluan hukum dengan terjemahan
keadilan oleh manusia berdasarkan fikirannya dengan nuraninya. Sepertinya
memang keadilan itu merupakan ajaran Tuhan bahkan janji Tuhan dengan janjinya
itulah pasti Tuhan tidak akan bergeser sedikitpun dari keadilan yang telah
Tuhan ajarkan melalui Rasulnya dan dasar dasarnya telah ditetapkan dalam kitab
suci. Amnesti Tuhan saja memakai pertimbangan pertimbangan Jika pelanggaran hukum
dengan kapasitas dosa besar itu tidak termasuk yang mendapatkan amnesty
(pengampunan) dengan cepat ada tahapan tahapannya. Ada ironi yang kita saksikan
mengapa orang yang melanggar dosa besar dan jumlahnya baanyak sekali kurbannya
dan dia telah menikmati banyak uang dari kejahatannya begitu cepat dapat grasi
dan amnesty. Apakah keadilan seperti dalam dongeng liliput ini TUHAN tidak
murka. Tuhan pasti murka, bencana kemanusiaan datang , itu murka tuhan, tatanan sosial dan hukum yang kacau itu juga
murka Tuhan. Ini akibat dari kita suka bermain acrobat dengan hukum tuhan.
KEADILAN MERUPAKAN KISAH LAMA,
dalam sejarah kehidupan umat manusia menjadi ajaran pokok ummat manusia melalui
para utusannya yang berdasarkan firman Tuhan. Kisah lama hukum itu sendiri
terjadi sejak nabi pertama sampai nabi penutup zaman yang terjadi abad ke 6
masehi yang mana ajaran keadilan telah mencapai puncaknya dan ajaran keadilan
memang ditegakkan dengan cara yang lurus. Ketika itu tidak ada penegakkan hukun
dan keadilan dengan cara bengkok seperti sekarang ini. Zaman ini sering kali
kita menyaksikan penerapan hukun dengan cara bengkok, rekayasa, barter, imbal
manfaat atau istilah lain SIMBIOSIS MUTUALISTIK atau membantu saling
menguntungkan. Keadilan hukum mestinya tidak mengenal pemahaman itu, pemahaman
hukum boleh ditafsirkan namun tidak boleh dibengkokkan. Ini pembelokan
keadilan. TUHAN SANGAT MURKA !!!
KEADILAN HANYA DILUAR ALAM
DUNIA merupakan wacana pengingkaran terhadap ajaran tuhan, keadilan
tetap dapat diterapkan di dunia fana ini selama ajaran Tuhan diikuti oleh semua
ummat manusia dan taat kepada aturan yang sudah menjadi ketentuhan yang maha adil yaitu TUHAN YANG MAHA KUASA
ATAS SEGALA YANG ADA. Sesungguhnya keadilan bisa ditegakkan oleh penegak
keadilan dengan penuh tanggung jawab terhadap keadilan itu sendiri. Ingat
cerita bencana yang ditimpakan manusia yang hidup sebelum manusia generasi kita
ini. Ingat kaum manusia yang pernah ada ribuan tahun sebelum orang suci bernama
isa di lahirkan kedunia. Ada yang ditengelamkan, ada yang dilanda hujan petir,
ada yang dilanda suhu panas yang sangat yang tidak bisa diatasi dan berakhir
dengan kematian, ingat bedncana kemanusiaan berupa penyakit kelamin dan kisah
kisah yang lain yang telah menimpa kepada kaum terdahulu. Kita berdoa semoga
berbagai bencana yang menimpa orang terdahulu tidak pernah terjadi hari ini,
itu tidak akan terjadi manakala kita dapat menegakkan hukum tuhan dengan benar dan penuh dengan keadilan.
KESIMPULAN, keadilan universal adalah
keadilan yang selalu ditegakkan pada seluruh manusi dengan wajar dan tanpa
rekayasa dengan sebenar benarnya. Baik berhubungan dengan keadilan social,
keadilan ekonomi, keadilan hukum keadilan yang berhubungan dengan kemanusiaan
tanpa diskrimanasi (perlakuan yang berbeda) baik atas dasar ras, agama, budaya
dan suku bangsa. Kepentingan kemanusiaan diatas kepentingan segala galanya
diatas kepentingan kelompok dan golongan. Semoga jadi renungan bagi kita semua
dengan selalu mengharap rahmat Tuhan dan terhindar dari murkaNya. Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar