Dalam
upaya mencapai tujuan pengembangan dan pengelolaan PIK Remaja, maka PIK-R dikembangkan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap TUMBUH, TEGAK dan
TEGAR. Masing-masing tahapan proses pengembangan dan pengelolaan tersebut didasarkan
pada : Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan, Ciri
kegiatan yang
dilakukan, Dukungan dan jaringan (resources) yang dimiliki.
BAHAYA
ROKOK BAGI WANITA
Penyakit-penyaki
yang juga dapat muncul antara lain :
1.
penyakit lambung
2.
Bronkhitis kronis
3.
Kanker paru-paru
4.
Kanker tenggorokan
Kenapa
mereka merokok? Riset mengungkapkan sebanyak 54,59% remaja dan perempuan
merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres. Lainnya beralasan untuk
bersantai 29,36%, merokok sebagaimana dilakukan pria 12,84%, pertemanan 2,29%,
dan agar diterima dalam kelompok 0,92%.
Rokok
juga menyebabkan Kanker Payudara,,Wanita yang saat remaja diketahui menjadi
penghisap rokok dikemudian hari akan mengalami resiko yang tinggi terkena
kanker payudara. Menurut Dr Janet E Olson dari Mayo Clinic College of Medicine
di Rochester Minnesota (AS) mengatakan bahwa resiko kanker payudara dimulai
saat sang remaja wanita memutuskan untuk merokok atau tidak.
Penelitian
yang dilakukan oleh Dr Olson juga menunjukan bahwa para wanita yang mulai
merokok sebelum mengalami kehamilan pertama akan memiliki resiko terkena kanker
payudara setelah masa menopause.
Sementara
bagi wanita yang mengawali kebiasaan merokok setelah melahirkan anak pertama
tidak memiliki kecendrungan terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan
mereka yang tidak pernah merokok.
“Hasil
penelitian kami menunjukan bahwa kanker payudara bisa dicegah saat wanita
memasuki masa remaja,’ jelas Dr. Janet E. Olson.
Dr
Olson juga mencataan bahwa target untuk menanggulangi terjadinya kanker
payudara pada waniat bisa dicegah saat masih remaja.
Riset
juga memberikan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyebut
menunda kehamilan akan menaikan resio terkena kanker payudara.
Alasan
utama dari konsistensi ini sangat erat kaitanya dengan perkembangan payudara
selama kehamilan dan persalinan dimana biasanya wanita memberikan Air Susu Ibu
(ASI) kepada bayi mereka.
“Jika
wanita menunda kehamilan maka resiko itu akan semakin besar dan bisa lebih
merusak jika dikombinasikan dengan kebiasaan mereak merokok,’ tandas Dr Olson.
Penelitian
sebelumnya menyebut bahwa kebiasan merokok akan membuat seorang wanita memiliki
resiko terkena kanker payudara setelah masa `postmenopausal`.
Meski
untuk yang satu ini masih diperdebatkan karena penelitian lain menyebut tidak
ada hubunganya antara merokok dengan resiko kanker payudara.
Dr
Olson dan tim melakukan penyelidikan atas data dari `the Iowa Women’s Health
Study` dengan kisaran wanita berusia 55 hingga 69 tahun pada tahun 1986 dan
kemudian diikuti sampai 1999.
Secara
keseluruhan 37,105 wanita diidentifikasi berisiko kanker payudara termasuk
7,095 wanita yang mulai merokok sebelm mereka mengalami kehamilan pertama.
Sementara
4.186 diantaranya merokok setelah kehamilan pertama.
Total
dari 2,017 wanita diketahui terkena kanker payudara pada masa studi dilakukan.
Seorang
wanita yang mengawali kegiatan merokok sebelum melahirkan pertama akan berisiko
21 persen terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan wanita yang tidak
pernah merokok.
Hasil
penelitian Dr Olson dipublikasikan melalui `the journal, Mayo Clinic
Proceedings`.
Dr
Olson memberikan penekanan bahwa hasil penelitian mereka tidak memberikan
pengertian bahwa para wanita yang mulai merokok setelah melahirkan pertama akan
masuk dalam kategori sehat.
Karena
menurut Dr Olson, merokok bisa menyebabkan banyak masalah pada kesehatan dan
sebaiknya dihindari.
Sebagian
besar remaja putri melihat iklan rokok di televisi 92,86% dan poster 70,63%.
Sebanyak 70% remaja dan perempuan juga mengaku melihat promosi rokok pada acara
pentas musik, olahraga, dan kegiatan sosial. Sebanyak 10,22% wanita berusia
13-15 tahun dan 14,53% wanita berusia 16-15 tahun pernah ditawari sampel rokok
gratis.
Sebenarnya
Rokok juga mempunyai Efek membuat wanita tidak tampil cantik lagi. Untuk
mendapatkan kulit yang indah dan bersih, tidak ada cara lain kecuali menjaga
kesehatannya karena kulit yang cantik adalah kulit yang sehat. Kulit dan rambut
akan sehat bila kehidupannya terselenggara dengan baik. Kulit misalnya, harus
mengalami penggantian sel secara teratur. Pada kulit yang sehat, sel-sel dalam
epidermisnya melewati masa hidup sampai empat minggu. Sel-sel ini tumbuh dari
bawah ke atas, mati, mengelupas dan melepaskan diri. Pergantian sel ini nyaris
tidak pernah kita rasakan dan sadari.
Tetapi
sebaiknya Anda tahu bahwa agar dapat menyelenggarakan pergantiannya secara
baik, kulit memerlukan pertolongan dari sistem lain, antara lain sistem
peredaran darah. Darah sebagai pemasok makanan dan oksigen harus sampai ke
permukaan kulit, melalui pembuluh darah yang sangat halus. Tanpa makanan dan
oksigen yang lancar, mekanisme pergantian kulit tidak akan berlangsung
semestinya.
Merokok
merupakan ancaman langsung terhadap sistem peredaran darah ke seluruh tubuh.
Karbonmonoksida (CO) dalam asap rokok merampas tempat oksigen (O2) dalam darah.
Sebab daya ikat DO terhadap butir darah merah (haemoglobin) beratus kali lipat
lebih kuat dibandingkan O2. Akibatnya jumlah oksigen dalam darah para perokok
hanya sedikit. Hal ini akan langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh
secara menyeluruh termasuk kulit, warna kulit, kelembaban kemulusan dan
kekencangan.
Pertama,
nikotin dalam rokok menyebabkan pembuluh darah halus mengerut. Akibatnya
pasokan dari makanan dan oksigen berkurang. Kulit kekurangan makanan dan akan
terlihat suram serta pucat. Selain nikotin, musuh kulit yang datang dari rokok
adalah sekelompok zat beracun yang disebut zat adelhides. Ini ada kaitannya
dengan teori penuaan kulit yang disebut Reaksi Silang ( cross linked reaction
). Ada reaksi antar molekul besar dalam sel kulit, antara lain, molekul protein,
kolagen dan elastin. Kolagen adalah jaringan penunjang utama yang mengencangkan
kulit, sedangkan elastin adalah serat pembalik yang membuat kulit lentur. Zat
racun tadi merangsang reaksi silang antar molekul penting pembentuk kulit yan
mengakibatkan elastin menjadi kaku dan kolagen mengendur. Sumber:
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1968930-bahaya-merokok-bagi-wanita/#ixzz1Mnj4Wx6D
HIV
ISTILAH
HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk
retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc
Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV
(lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh
Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T
lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).
HIV
adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang
ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari
sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV
menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1
adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan
sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih
terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di
Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses
yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV-1
telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang
ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan
spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys,
monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga
grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut
env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan
dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B
(di Amerika dan Eropa), A dan D (di AFRIKA), C (di Africa dan Asia).
Bentuk
rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah
dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari
Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa
tipe E masih belum ditemukan.
47%
infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa
CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE,
sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus
pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.
Penularan
HIV
menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus,
transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat
dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil,
kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik
seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks.
Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran
virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk
merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV .
Pada
akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan
HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah
orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3
juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).
Wabah
ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang
lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada
perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang
yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan
berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara
Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum
perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga
disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi
darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995).
Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di
Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi
lewat darah..
Di
Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum
suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan
pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.
NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan
obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba"
atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan
bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau
obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan
akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Penyebaran
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir
tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah
mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja
dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik,
tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat
para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih
sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun
dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba.
Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba
pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat
mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Efek
• Halusinogen, efek dari narkoba bisa
mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan
seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya
tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
• Stimulan , efek dari narkoba yang bisa
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat
dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk
sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan
gembira untuk sementara waktu
• Depresan, efek dari narkoba yang bisa
menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga
pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw
• Adiktif , Seseorang yang sudah
mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja ,
heroin , putaw
• Jika terlalu lama dan sudah
ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika
sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis
• Heroin atau diamorfin (INN) adalah
sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari
morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya
melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida,
diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
• Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis
indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena
kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang
pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun
ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai
simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis
terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan
cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong
narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda
dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel
otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna
ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang
berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir di antara para pengguna
tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah
menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan otak akan lamban dalam berpikir.
Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati
oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana
pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk
penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan
kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan
musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini
(lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan.
Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan
modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan
"Cannabis sativa" dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah
yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap
setiap individu, dimana dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang
membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif,
terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang
dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti
sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap
sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan
berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol,
yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik,
dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan
obat-obatan kimia buatan manusia itu.
Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak
lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang
dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal
sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih
banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja
sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan
untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam
harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap
penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar
dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung
yang disebut bong.
• Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap
negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin pun sudah mulai
membudidayakannya dalam rumah kaca.
• Morfin adalah alkaloid analgesik yang
sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Morfin
bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek
samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk,
lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang
batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi
dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari
Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
• Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu
metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan
dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun
dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan
“efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai
anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan,
karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai
suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.
Pengertian
Napza
Napza
(Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) adalah zat-zat
kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah perasaan, fungsi mental dan
prilaku seseorang ( Kamus Narkoba BNN 2006)
NAPZA
terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:
a.
Narkotika
Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
b.
Alkohol
Alkohol
adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi
menekan saraf pusat.
c.
Psikotropika
Psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang
bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
d.
Zat Adiktif Lainnya
Adalah
zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung yang mempunyai sifat, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif
dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.
Jenis-Jenis
Napza
Jenis-jenis
NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 4:
a.
Berdasarkan bahan (natural dan sintesis)
b.
Berdasarkan efek kerja (merangsang, menekan dan mengacaukan sistem saraf pusat)
c.
Berdasarkan cara penggunaan (oral, injeksi, melalui luka, menghirup dan insersi
anal)
e.
Berdasarkan bentuk (cairan, pasta, pil/kapsul, kristal/block, bubuk, gas dan
lapisan kertas)
Ciri-Ciri
Penyalahguna Napza
Tanda-tanda
umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam penyalahgunan NAPZA
:
1.
Prestasi anak menurun tajam
2.
Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi buruk
3.
Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya.
4.
Anak tidak memperhatikan kebersihan diri
5.
Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta cenderung apatis
6.
Tidak menuruti lagi disiplin rumah
7.
Mata sering merah dan nafsu makan berubah
8.
Berat badang menurun
9.
Gampang tersinggung
10.
Anda sering mencium bau aneh dikamarnya
11.
Mulai ada insiden-insiden pencurian dirumah atau disekolah yang dilaporkan
12.
dll.
Dampak
Penyalahgunaan Napza
a.
Aspek Fisik
Efek
NAPZA bagi tubuh tergantung pada jenis NAPZA, jumlah/dosis, frekuensi
pemakaian, cara menggunakan (apakah digunakan bersamaan dengan obat lain),
faktor psikologis (kepribadian, harapan dan perasaan saat memakai), dan faktor
biologis (berat badan, dan kecenderungan alergi).
b.
Aspek Psikologis
Berbagai
gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka yang menyalahgunakan
NAPZA antara lain adalah: depresi, paranoid, percobaan bunuh diri, melakukan
tindak kekerasan, dan lain-lain.
c.
Aspek Sosial – Ekonomi
Dampak
sosial menyangkut kepentingan lingkungan masyarakat yang lebih luas diluar diri
para pemakai itu sendiri, yaitu: keluarga, sekolah, tempat tinggal, bahkan
bangsa. Penyalahgunaan NAPZA yang semakin meluas merugikan masyarakat
diberbagai aspek kehidupan mulai dari aspek kesehatan, sosial psikologis,
hukum, hingga ekonomi.
d.
Aspek Kesehatan
Dalam
aspek kesehatan, penyalahgunaan NAPZA tidak hanya berakibat buruk pada diri
para pemakai tetapi juga orang lain yang berhubungan dengan mereka. Pemakaian
NAPZA melalui pemakaian jarum suntik bersama misalnya, telah terbukti menjadi
salah satu penyebab meningkatnya secara drastis penyebaran HIV dan AIDS di
masyarakat, selain penyakit lain seperti Hepatitis B dan C.
e.
Aspek Sosial dan Psikologis
Tekanan
berat pada orang-orang terdekat pemakai, seperti : saudara, orang tua, kerabat,
teman. Keluarga sebagai unit masyarakat terkecil harus menanggung beban sosial
dan psikologis terberat menangani anggota keluarga yang sudah terjerumus dalam
penyalahgunaan NAPZA.
f.
Aspek Hukum dan Keamanan
Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku menyimpang seperti perkelahian,
tawuran, kriminalitas, pencurian, perampokan, dan perilaku seks berisiko,
dipengaruhi atau bahkan dipicu oleh penggunaan NAPZA. Pemakai NAPZA seringkali
tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap tidak sesuai dengan norma-norma
umum masyarakat.
g.
Aspek Ekonomis
Aspek
ekonomis dari penyalahgunaan NAPZA sudah sangat nyata yaitu semakin
berkurangnya sumber daya manusia yang potensial dan produktif untuk membangun
negara. Para pemakai NAPZA tidak membantu, tetapi justru menjadi beban bagi
negara. Bukan hanya dalam bentuk ketiadaan tenaga dan sumbangan produktif,
tetapi negara justru harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk menanggulangi
persoalan penyalahgunaan NAPZA.
Penanggulangan
Penyalahgunaan Napza
a.
Pencegahan (Preventif)
Dengan
mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan (Demand
Reduction), Mengurangi dampak buruk (Harm Reduction)
b.
Pengobatan (Kuratif)
Fase
ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu lembaga
medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi : Fase
penerimaan awal (inisial intake), Fase detoksifikasi, Terapi komplikasi medik
c.
Pemulihan (Rehabilitatif)
Tahap
ini biasanya terdiri atas: Fase Stabilisasi, Fase Sosialisasi Dalam Masyarakat.
Minuman
alkohol dalam batas rendah sering digunakan untuk kesehatan. Tapi yang terjadi
orang-orang yang minum alkohol jadi tidak terkontrol dengan terus menenggak
hingga batas yang berlebih. Ujung-ujungnya maut yang menjemputnya.
Korban
tewas karena minuman alkohol dan campurannya (oplosan) terus berjatuhan. Saking
susah terkontrol saat minum alkohol, orang jadi lupa pada ancaman kematian yang
mengintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar