Indonesia Bisa! Indonesia Jaya, Indonesia Maju dan Modern. Dengan
Semangat Demokrasi Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Kita Sukseskan Penyelenggaraan
Pesta Demokrasi yang Adil dan Beradab. Dengan semangat kebangkitan nasional,
kita wujudkan demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945 menuju Indonesia
yang maju dan modern dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seratus
empat tahun telah kita lalui sejak ditetapkannya tangal 20 Mei sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.
Nilai-nilai Kebangkitan Nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Ia telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan, mengejar ketertinggalan dan membebaskan diri dari keterbelakangan. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian pada tanggal 20 Mei 1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan bernama "Boedi Oetomo".
Nilai-nilai Kebangkitan Nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen bangsa. Ia telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan, mengejar ketertinggalan dan membebaskan diri dari keterbelakangan. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian pada tanggal 20 Mei 1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan bernama "Boedi Oetomo".
Dalam situs www.kebangkitan-nasional.or.id
di kemukakan Peringatan 105 tahun hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908-20 Mei
2013.
File-nya bisa diunduh silahkan di klik di bawah ini:
1.
|
|
2.
|
|
3.
|
|
4.
|
|
5.
|
|
6.
|
|
7.
|
|
8.
|
Sejarah
Apa?
Seratus empat tahun telah
kita lalui sejak ditetapkannya tangal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Nilai-nilai Kebangkitan Nasional yang diperjuangkan para pendahulu kita telah
menjadi perekat jalinan persatuan dan kesatuan diantara kekuatan dan komponen
bangsa. Ia telah memberi semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan,
mengejar ketertinggalan dan membebaskan diri dari keterbelakangan. Nilai-nilai
tersebut menjadi dasar perjuangan para pemuda yang kemudian pada tanggal 20 Mei
1908 terorganisasi dalam wadah pergerakan bernama "Boedi Oetomo".
Dari sinilah kemudian semangat nilai-nilai persatuan dan kesatuan ini semakin
mengkristal dan menjadi kekuatan moral bangsa sebagaimana tertuang dalam ikrar
"Soempah Pemoeda", pada tanggal 28 Oktober 1928. Perjuangan panjang
yang ditempuh oleh bangsa Indonesia tersebut, akhirnya kita capai dengan
memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai bangsa yang
merdeka dari penjajahan.
Mengapa?
Bangsa Indonesia telah
bersepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperoleh
melalui perjuangan panjang tersebut harus tetap dipertahankan, dipelihara dan
dijaga. Dalam kurun waktu 62 tahun perjalanannya, berbagai ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan masih saja terjadi. Beberapa tahun terakhir ini bangsa
kita dilanda dengan berbagai cobaan berupa bencana alam sebagai akibat
atau pengaruh lingkungan global yang
menyebabkan kerusakan di berbagai sektor
kehidupan kita bahkan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar.
Dengan memperhatikan perkembangan dan kecenderungan penomena bangsa tersebut,
maka semangat dan jiwa Kebangkitan Nasional menjadi penting untuk terus tetap
digelorakan dalam setiap individu warga negara Indonesia, agar tetap waspada
dalam rangka menjaga keutuhan kita sebagai sebuah bangsa yang besar dalam bingkai
NKRI.
Bagaimana?
Peringatan Hari
Kebangkitan Nasional ke-100 Tahun 2008 ini akan kita jadikan sebagai sebuah
momentum untuk memasuki kebangkitan Nasional pada tahun-tahun berikutnya.
Momentum ini ditandai dengan berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan
oleh pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dari pusat sampai daerah untuk
terus mengokohkan, menguatkan dan
memelihara semangat kebangkitan Nasional.
VISI MISI
Visi
Meningkatkan kesadaran berbangsa, menguatkan jati diri
dan menyatukan potensi bangsa, bergerak menuju bangsa maju di dunia.
Misi
Menumbuhkan
dan meningkatkan kesadaran dan semangat juang masyarakat.
Memperkuat
kepribadian bangsa, memperkokoh nilai-nilai budaya bangsa, mempertebal rasa
harga diri dan kebanggan nasional.
Mempertebal
(memperkuat) jiwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang
damai (peace), adil (justice), demokratis (democracy), dan sejahtera
(prosperity).
SAMBUTAN
MENTERI
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
PADA
PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL
KE-105
TAHUN 2013
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Marilah kita memanjatkan
puji dan syukur ke hadirat Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan dan ridho-Nya, seluruh
bangsa Indonesia, masih diberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk
memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke 105 tahun 2013.
Mengapa penting
memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini? Dengan memahami sejarah, maka hal
ini akan menanamkan etos perjuangan bagi generasi berikutnya. Yaitu perjuangan
bangsa Indonesia ke depan untuk menjadi negara maju, modern, adil, dan
sejahtera. Inilah cita-cita bersama yang mesti diwujudkan.
Melalui peringatan
Harkitnas ini, marilah kita kenang kembali bagaimana semangat perjuangan The
Founding Fathers kita, untuk diambil sebagai teladan bagi generasi muda. Mereka
telah berjuang tanpa pamrih, penuh pengorbanan, kesabaran dan keberanian
mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.
Bagaimana para pejuang
telah berhasil membangun kebersamaan dan persatuan antar elemen bangsa.
Mengedepankan dialog yang konstruktif bagi pemecahan persoalan bangsa yang
dihadapi kala itu. Sehingga problem-problem pelik dibidang politik, ekonomi
maupun sosial bangsa ini dapat terpecahkan.
Lihatlah bagaimana mereka
telah menorehkan tinta emas sejarah pada Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908,
berlanjut dengan penggalangan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang akhirnya
berbuah manis pada hari Proklamasi 17 Agustus 1945.
Nilai–nilai Harkitnas
tersebut masih relevan sepanjang masa
yaitu membangun dan memelihara kebersamaan dan
persatuan, para pemuda berhimpun dalam organisasi tanpa menonjolkan
semangat kedaerahan. Perjuangan para mahasiswa terumuskan dalam ikrar: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Sebuah gagasan agung yang begitu brilian.
Saudara-saudara sebangsa
dan setanah air.
Perjuangan bangsa
Indonesia belum lagi berakhir. Perjuangan ini adalah abadi, untuk menuju
Indonesia maju dan modern. Berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat.
Tantangan yang dihadapi
pada abad ke-21 ini bukan lagi dalam bentuk penjajahan, tetapi berupa
globalisasi. Akan diuji daya saing dan keunggulan bangsa ini ditengah-tengah
ajang kompetisi antar bangsa. Kondisi di mana tapal batas antar-negara seolah
pupus. Dimensi ruang dan waktu seakan runtuh. Dunia seakan terasa datar,
menjadi satu kesatuan.
Momentun Harkitnas ini
harus mampu melecut kembali nilai kebersamaan sebagai bangsa dalam menghadapi
globalisasi dengan menggelorakan rasa bangga dan Cinta Tanah Air.
Generasi muda harus
menjadi pejuang dan petarung yang tangguh bagi kejayaan bangsa. Karena
sesungguhnya kita semua telah mewarisi darah dan jantung para pejuang yang
gagah berani melawan musuh penjajah.
Tidak ada bangsa yang akan
maju tanpa perjuangan keras. Tidak ada bangsa yang akan maju tanpa pengorbanan.
Dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa, kecuali mereka berusaha
merubah diri mereka masing-masing.
Saudara-saudara sebangsa
dan setanah air.
Banyak para pejuang bangsa
hari ini, yang Insya Allah tetap setia berkarya dibarisan para pembangun negeri
ini. Lihatlah para anggota TNI/POLRI yang menjalankan tugas di daerah
perbatasan untuk menegakkan kedaulatan wilayah Indonesia. Para guru, bidan maupun
dokter yang berbakti sampai ke daerah-daerah terpencil. Para PNS yang bekerja
disemua bidang pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Para pekerja swasta,
para relawan yang telah berjuang dengan tulus dan ikhlas, membangun bangsa ini
dalam kebersamaan dan persatuan.
Saudara-saudara sebangsa
dan setanah air.
Tentu kita semua berharap,
agar setiap elemen meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
kelompok, sehingga kebahagiaan bersama
dapat kita raih.
Semoga dengan
nilai-nilai Harkitnas mampu dirakit
menjadi perahu kokoh untuk mendekatkan bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan
lebih modern dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekian. Terima
kasih.
Lari tertatih pasangan angsa
Ditepi sawah berliku-liku
Mari raih kejayaan Bangsa
Bekerjasama bahu membahu
Sekian. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
Jakarta, 20 Mei 2013.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
ttd
TIFATUL SEMBIRING
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PERINGATAN
HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE 105
TAHUN
2013
A. LATAR BELAKANG
Tahun 2013 adalah tahun
politik, tahun dimana perkembangan situasi lebih didominasi oleh masalah
politik disamping masalah ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Akhir-akhir ini
kita rasakan munculnya berbagai persoalan yang pada awalnya hanya merupakan masalah
yang sangat sederhana, tapi kemudian berkembang menjadi permasalahan yang besar
karena dipengaruhi oleh kepentingan politik, yang dampaknya menimbulkan
perpecahan antar kelompok masyarakat.
Sebagai negara yang
berpenduduk lebih dari 235 juta, dengan berbagai keanekaragaman, sesungguhnya
sangat berpotensi menimbulkan perpecahan apabila tidak diimbangi dengan
pemahaman dan kesadaran penuh tentang konsep keanekaragaman.
Keaneka ragaman ini
sebenarnya merupakan suatu aset bagi Indonesia, karena ia merupakan suatu
keindahan dan sekaligus juga menjadi suatu kekuatan. Oleh karena itu sudah
menjadi kewajiban kita untuk dapat menjaga dan melestarikannya dari pengaruh
buruk yang datang dari masuknya budaya asing ke dalam masyarakat.
Sebagai Negara Demokrasi
pengetahuan tentang keaneka ragaman latar belakang dan budaya bangsa perlu
untuk diketahui, dipelajari dan dipahami khususnya oleh generasi muda. Upaya –
upaya cerdas perlu dilakukan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang
berkeadaban, mampu bersikap damai di tengah perbedaan, menebarkan benih cinta
kasih kepada sesama, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Kita semua menyadari bahwa
untuk membangun bangsa yang kuat diperlukan keteguhan dalam menjaga nilai – nilai
budaya yang dapat mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk. Dengan
diikrarkannya Sumpah Pemuda di tahun 1928 hal ini menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga nilai nilai budaya bangsanya
sebagai bagian dari kehidupannya.
Dalam rangka memperingati
HARKITNAS ke-105 Tahun 2013 ini kita ingin agar penghormatan terhadap nilai –
nilai demokrasi diatas dasar Pancasila dan UUD 1945 betul-betul dijadikan
sebagai pijakan berfikir dan bertindak, baik oleh para pemimpin bangsa,
pemimpin politik, maupun oleh berbagai kelompok masyarakat kita.
B. D A S A R
Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 –
2025;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 1985 jo. Keppres Nomor 18 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
C. TUJUAN
Tujuan peringatan 105
tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan
menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam
melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita
ke depan dalam bingkai NKRI.
D. TEMA DAN LOGO
Tema Peringatan 105 Tahun
Kebangkitan Nasional Tahun 2013 adalah :
DENGAN SEMANGAT
KEBANGKITAN NASIONAL, KITA WUJUDKAN DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILA DAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MENUJU INDONESIA YANG MAJU DAN MODERN DALAM BINGKAI
NKRI.
Sub tema :
Dengan Semangat Demokrasi
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Kita Sukseskan Penyelenggaraan Pesta
Demokrasi yang Adil dan Beradab.
Slogan :
Indonesia Jaya, Indonesia
Maju dan Modern.
Logo:
Slogan dan Logo 105 Tahun Harkitnas yang
digunakan secara resmi adalah sebagaimana terlampir, atau dapat dilihat dalam
website www.kebangkitan–nasional.or.id;
Slogan dan Logo 105 Tahun Harkitnas di pasang
oleh setiap instansi/organisasi/masyarakat yang melaksanakan kegiatan
peringatan Harkitnas;
Penempatan Slogan dan Logo 105 Tahun
Harkitnas hendaknya mempertimbangkan aspek/nilai-nilai etika dan estetika.
E. POKOK POKOK KEGIATAN
Upacara Bendera
Upacara bendera memperingati 105 Tahun
Kebangkitan Nasional tahun 2013 dilaksanakan secara serentak pada hari Senin
tanggal 20 Mei 2013 oleh seluruh karyawan Kantor/Lembaga/Instansi Pemerintah
dan Swasta di seluruh Indonesia, seluruh Lembaga Pendidikan di semua tingkatan
baik negeri maupun swasta, Kantor Lembaga Negara, serta seluruh Kantor
Perwakilan RI/Kedutaan Besar yang ada di luar negeri.
Tata Upacara Bendera:
Pengibaran Bendera Sang Saka Merah
Putih;
Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya;
Mengheningkan Cipta;
Pembacaan Naskah-naskah :
Pancasila
Pembukaan UUD 1945
Naskah-naskah lain yang disesuaikan
dengan penyelenggaraan upacara;
Pembacaan naskah pidato Menteri
Komunikasi dan Informatika menyambut 105 Tahun Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional oleh Inspektur Upacara;
Menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan
(Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa);
Pembacaan Do’a (do’a disusun dan
dibacakan oleh masing-masing instansi penyelenggara
upacara).
Seminar dan Dialog Interaktif
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
peningkatan pembangunan karakter bangsa dan pemahaman masyarakat terhadap
Wawasan dan nilai-nilai kebangkitan nasional.
Ziarah ke Taman Makam Pahlawan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
:
Ziarah ke Taman Makam Pahlawan di
daerah masing-masing
Di Jakarta, Ziarah dilaksanakan di TMP
Kalibata
Ziarah juga dilaksanakan secara khusus
ke Makam DR. Wahidin Sudiro Husodo dan Makam DR. Sutomo di Yogyakarta dan
Surabaya oleh pimpinan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pemda
Provinsi DIY dan Pemda Provinsi Jawa Timur
Ziarah ke TMP dilaksanakan pada tanggal
19 atau 20 Mei 2013.
Bakti Sosial
Pelaksanaan Bakti Sosial di Pusat dan
Daerah disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing instansi.
Koordinasi, Publikasi dan Dokumentasi
Kegiatan Koordinasi, Publikasi dan
Dokumentasi didasarkan pada Tema dan Slogan dalam bentuk :
Coverage News
Fasilitasi Satuan Kerja, Kelompok
Masyarakat dalam memperingati Harkitnas.
Baliho dan Spanduk
Forum Dialog di TV dan Radio
Dokumentasi
F. KEGIATAN DI PUSAT, DAERAH dan LUAR NEGERI
Kegiatan di Pusat, dilaksanakan oleh
masing-masing Kementerian / Lembaga Non Kementerian.
Kegiatan di luar negeri oleh masing-masing
KBRI/Konjen di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri.
Masing-masing
Kementerian/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat membentuk Panitia dengan mengacu
kepada pedoman ini.
Seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan
agar diinformasikan ke Sekretariat Panitia di 105 Tahun Kebangkitan Nasional
melalui :
Website :
http://www.kebangkitan-nasional.or.id
Email : kitnas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax :
(021) 386-2330
Alamat :
Sekretariat Harkitnas 2013
Jl. Medan
Merdeka Barat No. 9, Jakarta Pusat
Sumber : http://www.kebangkitan-nasional.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar