al azmi media

Senin, 10 Juni 2013

batik lengkong masa depan


Batik Lengkong bermotif jumput dengan kekhasan buah kentang hitam dan daun kentang hitam yang tumbuh di hutan di kecamatan Lengkong. Memiliki warna yang naturalistik yang anggun jika dikenakan sebagai pakaian. Batik Lengkong memiliki keistimewaan yang imajinatif dan menggambarkan kemewahan namun sederhana serta elegan. Karya bermotif ini didasari pada nilai seni yang tinggi, nilai filosofi batik tetap terdepan hasil budaya adi luhung serta menunjukkan keangungan bagi pemakainya.

 
BATIK LENGKONG MASA DEPAN

oleh : Ahmadi M.Sy
              Batik merupakan warisan nenek moyang tempo dulu yang sekarang sudah sangat terkenal di seantero dunia, yang merupakan warisan adiluhung (bernilai sangat tinggi) budaya bangsa Indonesia. Batik telah dikenal sejak lama oleh bangsa Indonesia dengan berbagai coraknya yang khas dari berbagai suku dan daerah di Indonesia. Indonesia mungkin pada mulanya tidak berfikir bahwa batik merupakan seni melukis yang dituangkan dalam kain dan telah terbiasa untuk dijadikan berbagai kebutuhan, baju, ikat kepala, sarung, staplak (tutup penghias meja) dan kebutuhan yang lainnya. Ini dianggap biasa biasa saja, namun seiring perkembangan kemajuan zaman ternyata batik dianggap menjadi suatu hasil budaya yang tinggi nilai seninya (artistik) bahkan pernah terjadi pengakuan oleh bangsa lain sebagai hasil budaya bangsa lain, itu merupakan bentuk agitasi (mengganggu dengan cara menghasut dunia internasional),dengan motif nggabrul=bahasa jawa mengambil paksa,  yang tidak serta merta diiyakan oleh dunia.
             Sehingga UNESCO berkepentingan untuk mewujudkan dan mengakui tentang keoriginal an suatu hasil budaya tersebut sehingga mengeluarkan keputusan bahwa “Batik adalah Hasil budaya bangsa Indonesia” yang asli. Batik dalam pengakuan bangsa lain merupakan jelmaan dan bukan karya asli yang nyata bagi bangsa lain di dunia ini. Sebenarnya mahakarya dari hasil kebudayaan bangsa Indonesia masih banyak lagi yang lainnya, yang juga sempat diakui oleh Negara lain, seperti kesenian reog, jaranan maupun sebangsanya misalnya seni barong. Hal ini dikarenakan oleh bangsa Indonesia dianggap biasa biasa saja tidak dalam pemikiran tertinggi ide dari sebuah karya budaya bangsa yang memiliki arti penting dalam pergaulan dalam zaman kedepan.
              Hari ini bangsa bangsa lain sudah mengenal hasil karya warisan bangsa Indonesia yang benilai sangat tinggi itu sehingga hampir diseluruh dunia sudah mengenal batik khususnya yang dipakai sehari hari dalam bentuk pakaian, apa lagi dikalangan masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Kenapa hal ini tidak harus kita lestarikan ? mestinya bangsa ini bangga dan ada upaya untuk  melestarikannya disamping melestarikan (nguri uri=mengabadikan) warisan budaya adi luhung nenek moyang kita sebagai warisan budaya dan warisan yang men-dunia. Kiranya tidak berlebihan ketika ada lembaga yang peduli bahkan menjadikan kegiatan membatik ini dijadikan program sekolah yang dinamakan program eksekul (ektra sekolah).
             Di MTs Negeri Lengkong  Nganjuk Jawa Timur pada tahun pelajaran 2012-2013 digagas program ektra unggulan yang rencananya akan dimulai tahun pelajaran 2013-2014 dengan istilah “Program ekstra Unggulan Daerah” atau PEUD dengan menitik beratkan peud pada kegiatan ektra sekolah siswa yang berupa “membatik”, sehingga para siswanya memiliki pengetahuan tentang batik, dapat membuat dan berkarya mengenai batik, bahkan dapat memperoleh kekayaan dari batik. Tidak semata mata melestarikan budaya yang tidak memiliki nilai manfaat yang lain. Batik yang dilahirkan dari sebuah gagasan MTs Negeri lengkong Nganjuk diberi nama “Batik Lengkong” sebagai brand nya dan motifnya adalah spesifikasi lokal lengkong nganjuk.
1. Spesifikasi
             Spesifikasi “Batik Lengkong” memiliki motif dan keunikan lokal, baik batik khas yang dikembangkan itu batik jumput maupun dalam pengembangannya batik tulis. Maka motif dasar dari pola batik lengkong adalah :
a). keunikan lokal lengkong yaitu tumbuhan kentang hitam yang hanya ada  musiman, tumbuh di   hutan jati. Begitu pula daunnya. Motif dasar batik lengkong adalah motif buah kentang hitam dan daunnya.
b). warna akan disesuaikan dengan berpedoman falsafah kesederhanaan yaitu “Warna natural” serta memiliki ciri yang elegan sebagai masyarakat yang  rendah dan baik hati tetapi berbudaya tinggi.
c). Batik lengkong merupakan karya yang komunikatif artinya karya batik yang dihasilkan merupakan penterjemahan dari kreasi yang berisi pendidikan, dan seni. Antara pendidikan dan seni jika dipadukan akan bernilai tinggi sebagaimana visi pendidikan MTs Negeri lengkong (bertiga : berkualitas, bermoral dan berkemanusiaan), dikarenakan batik lengkong terlahir dari MTs Negeri Lengkong Nganjuk.
2. Spesialisasi
              Secara khusus nantinya batik lengkong akan memproduksi batik jumput dengan keunikan yang khas lokal dengan falsafah meningkatkan nilai karya seni dan budaya dengan harapan masyarakatnya akan terbentuk peradaban masa depan yang agamis, pengembangan nilai nilai sosial, kemanusian, serta terjauh dari nilai nilai negative peradaban serta pergaulan tempo dulu yang tidak searah dengan nilai pendidikan dan moral. Dalam perkataan lain diharapkan terjadi nilai perubahan yang lebih positif  dari berbagai unsur seni dan budaya lengkong yang cenderung agak eksentrik jadul dan sudah harus ditinggalkan.
 
3. Idealisasi
           Lahirnya gagasan batik lengkong merupakan sebuah pemikiran idealisasi yaitu pembaharuan ide ide yang melakukan penetrasi sebuah kedaan lama untuk dilakukan modernisasi dengan munculnya ide “Batik lengkong” agar generasi berikutnya tidak terjebak pada karya seni yang secara agamis maupun moral menyimpang, bahkan munculnya batik lengkong dapat menjadi tempat berkarya dengan tanpa adanya penyimpangan. Seni dan budaya memang harus dilestarikan namun harus dilakukan filter dari masuknya unsur unsur negative sehingga seni dan budaya tidak terkontaminasi dan nilainya tetap orisinil ; artistic (memiliki nilai keindahan, tidak kontradiktif : tidak bertentangan dengan nilai nilai luhur yang telah ada).
4. Aktualisasi
       Secara factual atau de facto batik lengkong telah tercetus ide batik tersebut, dan sebenarnya sudah dilakukan kegiatan itu di MTs Negeri lengkong Nganjuk namun masih secara berkelompok dan belum dilakukan secara masal. Namun pada tahu pelajaran 2013-2014 akan menjadi program ektra unggulan wajib bagi siswa, kemudian akan memberikan pelatihan pelatihan kepada masyarakat sekitar, dan akan memperkenalkannya kepada siswa siswa SD/MI untuk mengikuti pelatihan bagi mereka yang secara kelembagaan telah melakukan MOU (melakukan memorandum Of Undestanding) atau perjanjian kerja sama.
         Secara yuridis formal PEUD (program ekstra Unggulan Daerah) ini akan dilakukan koordinasi lintas sektoral agar mendapatkan persyaratan legal formal dari otoritas yang ada dan terkait sehingga benar benar menjadi program ektra unggulan yang mendapatkan pengakuan dari pemerintah.
5. Imajinasi
           Ini berasal dari sebuah obsesi  (keinginan yang kuat) setelah mengamati kedaan lingkungan dimana MTs Negeri lengkong berada yang secara social ekonomi dan lainnya dianggap perlu adanya ide ide yang peduli kepada masyarakat dengan sejalan perkembangan pendidikan yang ada yaitu MTs Negeri lengkong. Dari pemikiran itu tercetus ide para siswa MTs Negeri Lengkong harus dibekali berbagai life skill (kecakapan kecakapan hidup) agar para siswanya dapat berbuat sesuatu dan dapat mengenyam pendidikan yang cukup memadai sehingga akan merubah strata social ekonominya dan berbudaya yang lebih mulia dari keadaan sekarang serta mengangkat harkat martabat local lengkong khususnya dan daerah umumnya.
6. Kesimpulan
             Batik Lengkong adalah batik yang tercetus dari sebuah gagasan MTs Negeri Lengkong Nganjuk dengan keunikan tertentu yaitu bermotif jumput dengan kekhasan local lengkong yaitu bauh kentang hitam dan daun kentang hitam yang tumbuh di hutan yang adanya sekitar bulan mei, juni atau sekitar bulan itu dan didaerah nganjuk adanya di kecamatan lengkong.
              Batik Lengkong didesain memiliki kualitas yang tinggi (sangat baik) serba pantas, murah dan nantinya akan sangat mudah didapatkan di daerah Nganjuk umumnya dan secara spesifik di kecamatan Lengkong. Memiliki warna yang naturalistik yang anggun jika dikenakan sebagai pakaian pria maupun wanita.
       Batik Lengkong memiliki keistimewaan yang imajinatif dan menggambarkan kemewahan namun sederhana serta elegan. Hal ini dikarenakan karya ini didasari nilai seni yang tinggi, hasil budaya adi luhung serta menunjukkan keangunan bagi pemakainya. Nilai filosofi tentang batik lengkong adalah mewah tapi tidak sombong, sederahana tapi tidak rendah, anggun tapi tidak congkak. Sesuai dengan visi pendidikan MTs Negeri Lengkong bertiga : berkualitas, bermoral dan berkemanusiaan.  Demikian terima kasih kepada semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar