Dalam
situs id.wikipedia.org dikemukakan Nisfu Sya'ban berasal dari kata Nisfu
(bahasa Arab) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya'ban adalah nama bulan
ke-8 dalam kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya'ban berarti pertengahan
bulan Sya'ban. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yasin
tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang,
Setelah
pembacaan Surat Yasin biasanya diteruskan dengan salat Awwabin atau salat
tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung
makan-makan.
Peringatan
Nisfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan
pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam
yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan
memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan
malam nisfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya' Ulumuddin
karangan Imam Al-Ghazali.
Keutamaan
malam nisfu Sya’ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya’ Ulumuddin
karangan Imam Al-Ghazali . Perlu diketahui, orang yang pertama kali
menghidupkan shalat Alfiyah ini pada malam Nishfu Sya’ban adalah seseorang yang
dikenal dengan Babin Abul Hamroo’. Dia tinggal di Baitul Maqdis pada tahun 448
H. Dia memiliki bacaan Qur’an yang bagus. Suatu saat di malam Nishfu Sya’ban
dia melaksanakan shalat di Masjidil Aqsho. Kemudian ketika itu ikut pula di
belakangnya seorang pria. Kemudian datang lagi tiga atau empat orang bermakmum
di belakangnya. Lalu akhirnya jama’ah yang ikut di belakangnya bertambah
banyak. Ketika datang tahun berikutnya, semakin banyak yang shalat bersamanya
pada malam Nishfu Sya’ban. Kemudian amalan yang dia lakukan tersebarlah di
Masjidil Aqsho dan di rumah-rumah kaum muslimin, sehingga shalat tersebut
seakan-akan menjadi sunnah Nabi. (Al Bida’ Al Hawliyah, 299)
Lalu
kenapa shalat ini dinamakan shalat Alfiyah? Alfiyah berarti 1000. Shalat ini
dinamakan demikian. karena di dalam shalat tersebut dibacakan surat Al Ikhlas
sebanyak 1000 kali. Shalat tersebut berjumlah 100 raka’at dan setiap raka’at
dibacakan surat Al Ikhlas sebanyak 10 kali. Jadi total surat Al Ikhlas yang
dibaca adalah 1000 kali. Oleh karena itu, dinamakanlah shalat alfiyah”
Catatan:
1).Ritual
Nishfu Sya’ban terjadi hampir 5 abad setelah Nabi Wafat. Maka jelas tdk ada
Sunnahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
2).Yg
pertama kali mengadakan Ritual Nishfu Sya’ban org yg bernama : Babin Abul Hamro
ini, bukanlah seorang Ulama apalagi Ulama Mu’tabar (yg dikenal, diakui dan
diikuti) keilmuannya, ttapi hanyalah seorng ahli baca Al Qur’an.
3).Ulama
Ulama yg Mu’tabar : Imam ibnu Jauzi, An Nawawi, Ibnu Taimiyah, Ibnu Rajab, Ibnu
Katsir, Ibnu Hajar dll telah mengingkari dan membid’ahkan Ritual Nishfu Sya’ban
yg memenuhi Kitab2 mereka.
4).
Jadi menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan ibadah ( do’a, membaca yaasin,
kumpul-kumpul dengan do’a barokah untuk air dsb.) bukan sunnah Nabi Muhammad
Shallallahu tetapi amalan Pelaku Bid’ah yg dilestarikan. sumber wikipidia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar