MENGGAGAS PENDIDIKAN
BERKUALITAS
DENGAN SARANA
TERBATAS
oleh
: Drs Ahmadi Yasin, MSy
A.Pendidikan
Berkualitas
Pendidikan merupakan proses belajar yang
terus menerus secara sadar untuk menuju tujuan tertentu, dengan demikian
pendidikan yang baik memiliki pedoman dan proses secara edial, dengan pola
pembelajaran yang terstruktur dan disiplin yang tinggi serta perencanaan yang
matang untuk menuju tujuan yang diinginkan. Pendidikan berkualitas memiliki
persyaratan persyaratan tertentu. Pendidikan berkualitas pada zaman sekarang
ini diasumsikan dengan pendidikan unggulan, pendidikan bertaraf internasional
bukan pendidikan bertarif internasional. Sebenarnya pendidikan berkualitas
merupakan proses bukan merupakan label. Pendidikan berkualitas merupakan bentuk
layanan dengan proses yang edial : proses penerimaan siswa, penerimaan tenaga
kependidikan, sarana prasaran yang memadai, dukungan keuangan yang cukup,
standar kelulusan yang tinggi, dukungan system yang penuh.
B. Intake biasa
biasa saja
Penerimaan siswa yang baik akan
menjamin kualitas siswa yang baik pula untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Intake (penerimaan siswa dari jenjang dibawahnya) tidak mutlak
harus anak anak yang unggul semata namun yang menjadi keharusan adalah tekad
anak untuk mengikut iproses pembelajaran dengan baik yang dapat dibuktikan
dengan komitmen (janji) anak maupun orang tua wali untuk mengikuti semua proses
pembelajaran dengan baik termasuk kegiatan ekstra kurikuler (diluar kurikulum)
yang ada. Inilah awal dari sebuah keyakinan tentang penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas.
C.Out put luar
biasa
Jika proses pembelajaran sudah baik dan
didukung oleh tenaga kependidikan yang baik dengan penuh innovasi. yakin !
bahwa tujuan pendidikan secara teoritik akan dicapai dengan mudah, waalaupun
ada syarat syarat lain seperti sarana prasarana yang memadai. Namun kiranya
sarana dan prasarana bukan sesuatu yang menjadi kemutlakan. Sarana dan
prasarana dapat diciptakan oleh kondisi inovatif, misalnya laboratorium universal
( yaitu suatu lab yang tidak persis dipersyaratkan oleh badan berwenang untuk
menentukan berapa luas bangunannya panjang kali lebar, bagaimana alat
pendukungnya, bagaimana furniturnya) ; meja praktek dan lain lainnya. Bahkan
Laboratorium universal merupakan rekayasa laboratorium yang menitik beratkan
kepada pemanfaatan suatu alat lab yang tidak memiliki ketergantungan tempat
dengan kondisi edial namun bertitik pada manfaat yang sesungguhnya secara
optimal.
Dengan demikian out
put (alumni yang diluluskan) dari lembaga yang demikian akan memiliki
keunggulan keunggulan serta memiliki skill (keterampilan) melakukan sesuatu
dengan baik, juga memiliki life skill (keterampilan hidup) yang merupakan
tujuan akhir dari sebuah proses pendidikan yaitu kemampuan untuk mempertahankan
hidup dengan cara yang baik dan atas dasar ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Inilah out put yang luar biasa.
Perpustakaan,
berdasarkan kewenangan suatu system perpustakaan memiliki persayratan persyaratan
tertentu, namun ini tidak harus menjadi sesuatu yang wajib namun secara fungsional,
perpustakaan itu ada dengan manfaat maksimal dalam rangka mendudukung
ketersediaan suatu bacaan untuk mempelajari ilmu tertentu yang berhubungan
dengan pendidikan tertentu, Dalam pandangan modern perpustakaan tidak
mengharuskan ada gedung dengan ukuran tertentu, ada rak buku, ada buku, ada
administrator. Itu memang iya tetapi kalau pada zaman ini kita bisa merekayasa
perpustakaan secara modern tentu lebih sederhana, ada computer, ada jaringan
internet dan itu tidak mengharuskan dalam ruangan tertentu, bisa dihalaman atau
kantin sekaligus. Wacana ini harus kita kembangkan agar kita memiliki semangat
membuat pendidikan kita berkualitas dalam sarana prasarana yang serba terbatas.
D. Out Come
Out Come (manfaat dari hasil belajar),
semua orang pasti mengharapkan dari proses pendidikan itu setelah seseorang dinyatakan lulus dalam jenjang pendidikan
tertentu dapat memberikan manfaat bagi dirinya atau untuk orang lain dan
lingkungannya. Itulah yang menjadi sebuah harapan sederhana sehingga seseorang
harus memiliki kecakapan kecakapan. Pendidikan berkualitas tentu merancang hal
ini agar abiturennya (alumninya) setelah lulus dapat memberikan manfaat bagi
dirinya sendiri, orang lain atau lingkungannya. Pendidikan harus serius
mengupayakan ini dengan membekali siswanya dengan latihan dan mengikuti proses
proses yang memperkaya diri siswa untuk memiliki bekal life skill (kecakapan
hidup) dengan berlatih hal hal dasar dengan kemungkinan bahwa hal tersebut nanti
akan menjadi bekal hidupnya akan memiliki nilai tambah dibanding orang lain.
Tentunya ini tidak gampang dapat diwujudkan namun pasti dapat dilaksanakan
manakala konsisten dilakukan dan penuh percaya diri apa yang kita mau pasti
bisa tinggal kita mau atau tidak !
E. Life Skill
memadai
Keterampilan untuk mempertahankan diri
agar diri seseorang survival (bertahan hidup)
dengan lingkungan kehidupan yang dialami yang serba belum pasti serta
adanya tantangan tersendiri bagi seseorang dalam keadaan berbekal ilmu
pengetahuan dan skill (kecakapan/keterampilan) yang dia miliki tentu seorang
akan bertaruh dengan kemungkinan gagal atau berhasil. Manakala skill yang
dimiliki seseorang memadai maka pasti seseorang akan berhasil dengan baik.
Pendidikan dengan desain dan lebel BERKUALITAS tentu telah memprediksi dan
membaca kemungkinan apa yang dibutuhkan siswa, apa yang dipersiapkan siswa
setelah lulus, manfaat apa yang dapat disumbangkan untuk orang lain dan
lingkungannya.
Desain pendidikan
berkualitas sudah barang tentu merupakan hal yang wajib untuk mempersiapkan
life skill bagi abiturennya nanti dengan kualitas lulusan yang tinggi
berdasarkan ukuran atau parameter matematis, juga parameter skill serta
parameter berapa jauh dia memeliki manfaat bagi dirinya maupun orang lain serta
lingkungannya.
F. Kesimpulan
Pendidikan yang berkualitas adalah
pendidikan yang telah menerapkan secara riil bekal masa depan siswa baik
berhubungan dengan proses belajar, sarana belajar, maupun pola kurikulum yang
memadai dengan dukungan siswa dapat berkembang dengan baik serta siswa dapat
mencapai proses belajar sampai selesai
berdasarkan waktu yang telah dicanangkan hingga dia dinyatakan lulus dan pasca
lulusnya siswa dalam mengikuti proses belajar, hingga siswa tersebut dapat
member manfaat bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar