al azmi media

Sabtu, 16 Februari 2013

modul pelatihan jurnalistik


Modul panduan pelatihan jurnalistik ini disusun oleh tim LaPSI; Dek Pendi, Mul, Fida Afif, Neng, Amel, Eka, dan Ase dalam lapsippipm.files.wordpress.com yang dibagi kedalam beberapa proses belajar yaitu: Orientasi dan perkenalan. Pemetaan, harapan masalah dan kontrak belajar. Teknik reportase. Teknik penulisan berita. Mengelola media sekolah. Design dan layout.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………..              1
Daftar Isi ………………………………………………………………………..                2
Kegiatan Belajar 1 : ORIENTASI DAN PEKENALAN ………………….      3
Kegiatan Belajar 2 : PEMETAAN, HARAPAN & KONTRAK BELAJAR   6
Kegiatan Belajar 3 : TEKNIK REPORTASE ………….….……………….       9
Kegiatan Belajar 4 : TEKNIK PENULISAN BERITA  …………….          14
Kegiatan Belajar 5 : MENGELOLA MEDIA SEKOLAH .……………….     19
Kegiatan Belajar 6 : DESAIN DAN LAYOUT ……….….……………….      24
Lampiran
ii
 

                                                                                                                        ORIENTASI DAN PERKENALAN



Sesi pembuka ini merupakan sesi perkenalan peserta dengan fasilitator. Selain berkenalan, peserta juga diminta untuk mengelaborasi harapan dan keinginan terhadap jalannya pelatihan: informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang ingin didapatkan selama proses pelatihan. Peserta juga diminta untuk menyepakati dan merumuskan hal-hal teknis yang berkaitan dengan jalannya pelatihan.
Sesi ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengukur tingkat pemahaman, pengetahuan, serta pengalaman peserta dalam jurnalistik. Dengan mengetahui informasi tersebut, peserta bisa diminta untuk sharing pengalaman dan pengetahuannya dalam berbagai sesi diskusi yang melibatkan peserta.


F
TUJUAN
:
1.   Peserta memahami alur dan proses belajar dalam kelompok.
2.   Peserta dapat mengenal sesama peserta, fasilitator, panitia, dan unsur pelatihan lainnya.
&
POKOK BAHASAN
:
1.   Perkenalan singkat antara peserta, fasilitator, dan panitia penyelenggara.
2.   Pemaparan pengetahuan dan pengalaman jurnalistik.
3.   Kesepakatan mengenai pokok-pokok bahasan, metodologi, dan aturan main pelatihan.
/
METODE
:
        Permainan
        Arisan ide dan refleksi pengalaman.
        Diskusi kelompok.
¹
ALOKASI WAKTU
:
90 menit
4
BAHAN DAN ALAT
:
v  Kertas plano/transparansi
v  Kertas metaplan
v  Flipt chart
v  OHP/LCD Projector
v  Spidol
v  TOR Pelatihan
v  Bola kecil
6
DESKRIPSI PROSES
:
1.   Mulailah sesi ini dengan meminta peserta tersenyum dan dilanjutkan dengan membaca do’a menurut kepercayaan masing-masing.
2.   Fasilitator memperkenalkan diri dan unsur panitia lainnya dengan menjelaskan secara singkat profil dirinya dan organisasinya.
3.   Fasilitator mengajak peserta bermain sebagai berikut:
a)   Sediakan bola kecil yang kita sebut dengan “bola panas“.
b)   Mintalah peserta berdiri melingkar dan menyebutkan namanya masing-masing dengan jelas.
c)   Fasilitator akan melemparkan secara spontan “bola panas“ kepada peserta.
d)   Peserta yang terkena lemparan bola harus dengan cepat menyebut namanya sendiri dan seterusnya hingga semua peserta mendapat lemparan bola.
e)   Pada permainan berikutnya, setiap peserta yang melempar bola harus menyebut namanya sendiri dan menyebut nama peserta yang akan menerima lemparan bola.
f)    Jika dianggap cukup, ajaklah peserta merefleksikan makna permainan tersebut.
4.   Bagikan jadwal, alur pelatihan, dan terangkan metode pelatihan yang akan digunakan.
5.   Fasilitator menjelaskan arah, tujuan, target pelatihan, dan goal dari setiap materi.
6.   Bukalah sesi diskusi untuk mengeksplorasi alur atau mempertanyakan jadwal.
7.   Berikanlah respon seperlunya dan jika dirasa cukup tutupkah sesi dengan mengajak peserta bertepuk tangan sambil tersenyum.




PEMETAAN MASALAH, ESPEKTASI, DAN KONTRAK BELAJAR


Sesi ini juga dimaksudkan untuk memetakan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta, menggali espektasi dari peserta terhadap pelatihan ini, dan sekaligus menyepakati kontrak belajar. Dengan terpetakannya masalah dari awal harapannya akan mempermudah proses belajar dalam sesi-sesi berikutnya. Sedangkan kontrak belajar menjadi komitmen seluruh komponen yang terlibat dalam pelatihan ini untuk menjadi guide dan rambu-rambu yang mesti dijalankan untuk sampai di tujuan pelatihan.

F
TUJUAN
:
1.   Peserta dapat mengetahui peta masalah yang dihadapi oleh media sekolah.
2.   Peserta mampu merumuskan tingkat, jenis, dan kebutuhan pelatihan.
3.   Tersusunnya kontrak belajar.
&
POKOK BAHASAN
:
1.   Peta masalah jurnalistik dan media sekolah.
2.   Pentingnya harapan atau cita-cita dalam memandu proses pelatihan.
3.   Pokok-pokok kontrak belajar yang akan menjadi panduan bersama dalam pelatihan.
/
METODE
:
R  Brainstorming
R  Diskusi Kelompok
R  Presentasi
¹
ALOKASI WAKTU
:
90 menit
4
BAHAN DAN ALAT
:
{  Kertas plano/transparansi
{  Kertas metaplan
{  Flipt chart
{  OHP/LCD Projector
{  Spidol
6
DESKRIPSI PROSES
:
1.   Fasilitator membuka sesi dengan menjelaskan arah dan tujuan sesi ini.
2.   Fasisilator membagikan meta plan kepada peserta dan memintalah untuk menuliskan dimetaplan pertanyaan, sebagai berikut:
a.   Apakah peserta sudah memiliki media sekolah?
b.   Jika sudah, jenisnya apa (majalah, mading, atau buletin)?
c.   Apakah pimpinan sekolah mendukung media sekolah ...??
d.   Bagaimana dengan minat siswa terhadap jurnalistik....?
3.   Jika peserta sudah menyelesaikan tugasnya, mintalah peserta menempelkan jawabannya dikertas plano.
4.   Fasilitator mensistematisasikan jawaban-jawaban peserta.
5.   Jika jawaban sudah sistematis, explore (buka dialog) kepada peserta satu persatu.
6.   Fasilitator membagikan meta plan dan mintalah peserta menuliskan tujuan dan norma pelatihan: (1) tujuan atau harapan mengikuti pelatihan ini, cukup satu kalimat; (2) hal-hal yang harus dikerjakan oleh peserta selama pelatihan untuk mencapai harapannya (4 butir); (3) hal-hal yang tidak boleh dikerjakan oleh peserta selama pelatihan (3 butir); dan (4) sepakatilah sanksi, jika ada yang melanggar komitmen. Kalau sudah selesai, mintalah peserta menempelkan di dindin.
7.   Hasil rumusan didiskusikan dalam kelompok kecil yang terdiri atas 5 – 6 orang/kelompok dan presentasikan.
8.   Sebelum menutup sesi, mintalah kepada forum untuk memilih ketua kelas; yang bertugas membantu mengingatkan kontrak belajar.
9.   Jika dianggap cukup, tutuplah sesi dengan tepuk tangan.

Catatan untuk Fasilitator:
Biasanya banyak permintaan dan harapan dari peserta diluar dugaan yang cenderung dipaksakan. Sementara penyelenggara kurang siap, jangan dimatikan walaupun proses diskusi bertele-tele. Bangunlah kesepahaman dan jalan terbaik.




PENGANTAR JURNALISTIK (REPORTASE)


Sesi ini memberikan pemahaman mengenai tugas seorang reporter media sekolah yang harus memiliki seperti kecakapan dan syarat-syarat tertentu sehingga peserta dapat memahami langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan dalam proses meliput suatu peristiwa (berita). Peserta dalam sesi ini akan difasilitasi mengenal bagaimana proses reportase.
Reportase adalah kegiatan meliput dan mengumpulkan fakta-fakta atas suatu peristiwa yang mengandung unsur berita dari berbagai sumber (narasumber) lalu menuliskannya menjadi sebuah berita.

F
TUJUAN
:
1.   Peserta memahami pengertian jurnalistik.
2.   Peserta mengetahui tahap-tahap aktivitas reportase.
3.   Peserta mampu melakukan wawancara dan menulis berita.
&
POKOK BAHASAN
:
1.   Pengertian dan wawasan jurnalistik.
2.   Tahapan dalam reportase berita.
3.   Wawancara dan penulisan berita.
/
METODE
:
        Tugas kelompok
        Diskusi, dan
        Presentasi
¹
ALOKASI WAKTU
:
120 menit
4
BAHAN DAN ALAT
:
    Kertas plano/transparansi.
    Kertas metaplan.
    Flipt chart.
    LCD Projector.
    Spidol.
    Bahan bacaan “Pengantar Jurnalistik“.
6
DESKRIPSI PROSES














Catatan untuk Fasilitator:
Materi ini sebenarnya bersifat wawasan sekaligus praktis, tetapi tidak berarti diabaikan. Wawasan akan menjadi pijakan dalam praktek reportase.
:
1.   Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta membaca basmalah.
2.   Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi ini.
3.   Fasilitator meminta kepada peserta untuk menuliskan pengertian jurnalistik dan tahapan melakukan reportase dikertas metaplan. (20 Menit)
4.   Koding tulisan-tulisan dan ajak peserta berdiskusi sehingga ditemukan kesepahaman tentang pengertian jurnalistik dan tahap-tahap melakukan reportase. (30 menit)
5.   Ajak peserta kelapangan untuk melakukan kegiatan reportase berita. (45 menit)
6.   Fasilitator meminta menuliskan berita yang diperoleh dilapangan.
7.   Mintalah kesan-kesan apa yang diperoleh peserta dilapangan, catat hal-hal penting.
8.   Jika sesi ini dianggap cukup, tutuplah sesi ini dengan mengajak peserta berteriak: “Sukses“.



BAHAN BACAAN




Pengertian
         Jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.
         Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.


Berdasarkan Media yang digunakan, jurnalistik dibedakan:
         Jurnalistik cetak (print journalism).
         Jurnalistik elektronik (electronic journalism).
         Jurnalistik Radio.
         Jurnalistik Televisi.
         Jurnalistik online (online journalism).

Wartawan, Redaktur dan Penulis Lepas
         Wartawan, jurnalis, atau reporter adalah profesi untuk memperoleh informasi dengan mendatangi sumber berita (kejadian/orang/dll). Istilah yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan ini adalah meliput.
         Redaktur atau kepala desk; misalnya ekonomi, public service, politik, dan budaya. Bertanggung jawab terhadap halaman yang ditanganinya.
         Pemimpin redaksi ialah pemegang kekuasaan tertinggi di bagian redaksi sebuah media massa.
         Penulis lepas atau free lance adalah penulis berita, reportase, artikel, feature dan bentuk tulisan lain yang tidak terikat dengan suatu lembaga.

Reportase
         Dalam dunia jurnalistik, reportase adalah salah satu hal yang harus dilakukan seorang reporter untuk mengumpulkan data dan fakta suatu peristiwa untuk penulisan berita. Fakta mengandung unsur 5W + 1 H.
What          : Apa
Who           : Siapa
Where        : Dimana
When         : Kapan
Why           : Mengapa
How           : Bagaimana

         Reportase dasar à straight news
         Reportase madya à news feature
         Reportase lanjutan à news analysis
         Intinya tetaplah reportase dasar yang bisa ditambah hanyalah memperdalam unsur-unsur yang ada dalam reportase dasar itu.

Unsur
         Apa syarat utama seorang reporter? Cantik/gagah, keluwesan bergaul, rasa ingin tahu, dll
         Apakah gerangan berita yang dicari itu??? Peristiwa besar dan pentingkah, peristiwa baru, peristiwa apa saja asal khas, atau kejadian yang menyedihkan
         Bagaimana berita dicari? Adakah pola prosesnya? Atau bisa semau gue saja?
         Bagaimana reporter menuliskan beritanya ..? Dengan panjang lebarkah, atau dengan bahasa yang indah-indahkah.

Etika Reportase
1.   Cover both side. Meliput semua pihak yang terkait, tanpa membedakan.
2.   Fairness. tidak memanipulasi fakta.
3.   Balance. Keseimbangan dalam pencarian data dan pemberitaan.
4.   Mematuhi Kode Etik Jurnalistik.
5.   Tidak mempublikasikan identitas atau pernyataan nara sumber jika nara sumber meminta off the record.

Tahap Reportase
1.Menemukan peristiwa dan jalan cerita
2.Cek, ricek, dan tripel cek jalan cerita
3.Memastikan sudut berita
4.Menentukan sudut berita
5.Menentukan lead atau intro
6.Menulis berita

Pendekatan dalam reportase:
         Wawancara
Wawancara merupakan bentuk reportase  dengan cara mengumpulkan data berupa pendapat, pandangan, dan pengamatan seseorang tentang suatu peristiwa.
Ada tiga hal yang tidak boleh dilupakan oleh reporter dalam proses reportase:
a. Identitas dan atribut narasumber.
b. Pendapat narasumber terhadap peristiwa.
c. Kesan narasumber terhadap peristiwa.

Persiapan Wawancara:
1)     Menguasai tema yang akan ditanyakan kepada narasumber. Jika pengetahuan reporter tentang tema sedikit, maka akan timbul banyak kesulitan saat melakukan wawancara.
2)     Siapkan TOR (Term of Reference). Ini penting agar tidak ada permasalahan yang luput ditanyakan kepada narasumber.
3)     Membawa alat perekam. Selain berfungsi untuk memudahkan reporter menulis hasil wawancara, alat perekam juga dapat berfungsi sebagai bukti jika sewaktu-waktu narasumber mengelak dan protes terhadap berita yang ditulis.
4)     Menghargai narasumber dan membuat janji. Membuat janji dengan narasumber itu penting. Karena ada beberapa narasumber yang enggan melakukan wawancara langsung tanpa membuat janji. Ingat, menjaga hubungan baik dengan narasumber itu sangat penting untuk kemudian hari. Banyak narasumber yang kecewa dan enggan bertemu repoter tertentu.

         Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan teknik reportase dengan cara mengamati baik setting maupun sebuah peristiwa di lapangan. Dengan terjun langsung ke lapangan, reporter akan merasakan langsung peristiwa yang terjadi dilapangan sehingga ia bisa menyampaikan informasi yang valid kepada para pembaca.

         Riset Dokumentasi
Riset Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan fakta dengan riset melalui buku, internet, dan sumber-sumber dokumentasi data lainnya.




PENGANTAR JURNALISTIK (BERITA)


Salah satu elemen penting dalam jurnalistik ialah berita. Tanpa berita, tidak lengkap rasanya sebuah aktivitas jurnalistik. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus memahami pengertian berita, bagaimana unsur-unsurnya, apa saja yang perlu diberitakan? Dan tentu bagaimana menuliskan berita.
Kalau di sesi sebelumnya, banyak mendalami reportase, maka sesi ini peserta akan banyak mendiskusikan, mengelaborasi, dan mempraktekkan bagaimana membuat sebuah berita untuk kepentingan tugas jurnlistik di majalah, surat kabar atau majalah dinding sekolah atau untuk kepentingan web blog pribadi.

F
TUJUAN

:
1.   Peserta dapat memahami pengertian dan nilai berita dalam jurnalistik.
2.   Peserta memahami syarat-syarat sebuah berita jurnalistik.
3.   Peserta dapat menulis berita jurnalistik.
&
POKOK BAHASAN

:
1.   Pengertian dan nilai berita.
2.   Syarat-syarat berita.
3.   Tahap penulisan berita:
-      Menentukan angle.
-      Membuat judul berita.
-      Membuat intro atau lead berita.
-      Mengembangkan berita.
-      Menutup berita.
/
METODE

:
        Praktek penulisan berita.
        Diskusi Kelompok, dan.
        Presentasi.
¹
ALOKASI WAKTU

:
120 menit
4
BAHAN DAN ALAT

:
    Kertas plano/transparansi
    Kertas metaplan
    Flip chart
    LCD Projector
    Spidol
6
DESKRIPSI PROSES

:
1.   Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta membaca basmalah.
2.   Tanyakanlah kepada peserta, apakah mereka fresh saat ini, kalau iya silakan dilanjutkan pembahasannya. Apabila peserta ngantuk atau kurang bersemangat bisa dilakukan ice breaker.
3.   Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi (berita) ini.
4.   Mintalah kepada peserta untuk membagi kedalam kelompok yang terdiri atas 4 – 5 orang atau tergantung jumlah peserta.
5.   Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan konsep berita dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
R  Apa yang anda pahami tentang pengertian dan nilai berita dalam jurnalistik?
R  Apa saja syarat-syarat sebuah berita yang baik?
R  Apa saja tahapan-tahapan dalam penulisan berita?
6.   Setelah selesai, mintalah kepada masing-masing kelompok untuk mencatat hasil diskusi dan menuliskan pada metaplan atau kertas plano untuk dibeberkan di dinding.
7.   Mintalah kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dalam pleno, berikan kesempatan kepada peserta lain untuk memberikan tanggapan, mengklarifikasi hal-hal yang dianggap penting serta perbaikan.
8.   Catatlah pokok-pokok hasil diskusi kelompok dan pendapat peserta pada kertas plano dan pada akhir pembahasan secara bersama peserta diminta untuk membuat resume, kesimpulan dan tugas individu membuat berita.

? Catatan untuk Fasilitator
Jika ada peserta yang memiliki pengalaman jurnalistik seperti peliputan dan penulisan berita, mintalah beberapa menit untuk menceritakan kepada seluruh peserta. Akan lebih baik bila penjelasannya disertai bahan tertulis seperti contoh laporan, ringkasan, bagan atau skema.

Bahan bacaan yang disediakan panitia hendaknya tidak dibagikan dalam ruang kelas karena akan mengganggu proses.


BAHAN BACA

Pengertian Berita
         Berita adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.
         "News" sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah "baru".
         Sebuah berita yang baik ialah berita yang memiliki nilai, dicirikan antara lain:
1)     Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2)     Berita itu tidak biasa.
3)     Aktual: terbaru, belum "basi".
4)     Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
5)     Informatif.
6)     Berdampak luas.
7)     Human interest.
8)     Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
9)     Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).


Unsur Berita
         5 W + 1 H
        (1) What – Apa yang terjadi dalam suatu peristiwa?
        (2) Who – siapa yang terlibat di dalamnya?
        (3) Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
        (4) When – kapan terjadinya?
        (5) Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
        (6) How – bagaimana terjadinya?


Anatomi Berita



         Judul atau kepala berita (headline).
         Baris tanggal (dateline).
         Teras berita (lead atau intro).
         Tubuh berita (body).



Tahap Penulisan Berita
  1. Tentukan angle (sudut berita).
  2. Membuat judul.
  3. Membuat intro atau lead.
Contoh lead yang dikutip dari harian Kompas;
Laut itu bagai bertabur berlian, cahaya berpendar bergerak-gerak. Di ujung tatapan, gelombang perbukitan rimbun oleh hijau daun. Bocah-bocah berenang dengan riang di pinggir laut yang jernih dan biru.
  1. Menutup berita.

Sumber Berita
         Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
         Proses wawancara.
         Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
         Partisipasi dalam peristiwa.




MENGELOLA MEDIA SEKOLAH


Rasanya tidak lengkap bila sekolah tidak mempunyai media internal, apa pun bentuknya; bulletin, news letter atau majalah sekolah. Media sekolah adalah media (majalah, news letter atau bulletin) yang diterbitkan secara berkala dan dikelola oleh siswa atau guru bagi kepentingan sekolah. Lewat media ini civitas sekolah bisa mengekspresikan kemampuan tulis menulisnya. Sekolah juga dapat berkomunikasi mengenai kegiatan-kegiatan sekolah dengan para pihak eksternal melalui publikasi ini. Sesi ini akan membahas bagaimana media sekolah itu; seperti apa bentuknya, dan bagaimana mengelolanya.

F
TUJUAN

:
1.   Peserta dapat mengetahui pengertian dan mamfaat media sekolah.
2.   Peserta memahami bentuk-bentuk media sekolah.
3.   Peserta mampu merencanakan,  mengumpulkan bahan, menulis dan menyunting dan memproduksi media sekolah.
&
POKOK BAHASAN

:
1.   Pengertian dan mamfaat media sekolah.
2.   Bentuk-bentuk media sekolah.
3.   Pengelolaan media sekolah;
a.   Perencanaan:
b.   Pengumpulan bahan
c.   Penyiapan bahan
d.   Produksi
e.   Pencetakan
/
METODE

:
        Brainstorming
        Diskusi Kelompok
        Presentasi
¹
ALOKASI WAKTU

:
120 menit
4
BAHAN DAN ALAT

:
    Kertas plano/transparansi
    Kertas metaplan
    Flip chart
    LCD Projector
    Spidol
6
DESKRIPSI PROSES
















Catatan untuk Fasilitator :
Sesi ini bisa dikolaborasikan dengan berdiskusi seseorang yang memiliki pengalaman dalam mengelola media sekolah.
:
1.   Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta untuk berteriak sekuat-kuatnya dengan menyebut “saya bisa buat media sekolah“.
2.   Fasilitator lalu menjelaskan tujuan dan arah dari sesi ini dan sedikit mengelaborasi topik ini, kaitannya dengan materi-materi sebelumnya.
3.   Tanyakan kepeserta, jika ada diantara mereka yang memiliki pengalaman mengelola media sekolah. Mintalah ia sedikit berbagi dengan teman-temannya, catat hasil sharingnya diplano.
4.   Mintalah peserta berkelompok. Jumlah kelompok dalam proporsi yang seimbang dengan peserta. Jumlah maksimal 4 – 5 kelompok. Pembagian anggota dapat didasarkan jenis kelamin, kesamaan asal sekolah,  asal peserta, atau bentuk kesamaan lainnya.
5.   Peserta diminta mesdiskusikan hal-hal pengelolaan media sekolah. (lihat: Panduan Diskusi Kelompok). Hasilnya dituliskan di selembar kertas plano.
6.   Setelah selesai, fasilitator meminta kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Catat dan elaborasilah hal-hal yang dianggap penting.
7.   Jika dianggap cukup, tutuplah sesi dengan mengingatkan catatan-catatan penting perjalanan pelatihan ini.

Panduan Diskusi Kelompok

Nama Media     : ___________________________________
Penerbit           : ___________________________________
Format            : ______________ (Bentuk, Ukuran, Tebal, dll)
Susunan Redaksi :                      Pemimpin Redaksi   : ___________________
                        Sekretaris Redaksi  : ___________________
                        Redaktur           : ___________________
                        Reporter           : ___________________
                        Bag. Desain Grafis  : ___________________
                        Bag. Pemasaran : ___________________
Isi media          : ___________________________________
Biaya cetak      : ___________________________________
Distribusi          : ___________________________________
Jadwal Liputan  : ___________________________________



BAHAN B

Mengelola Media Sekolah


Pengertian
Media sekolah adalah media (majalah, news letter atau bulletin) yang diterbitkan secara berkala dan dikelola oleh siswa atau guru bagi kepentingan sekolah.

Tujuan
         Sarana silaturahmi antar siswa, antar sekolah.
         Sarana pembelajaran informasi pengetahuan dan wawasan baru.
         Sarana penyaluran bakat siswa dalam tulis menulis.
         Media promosi sekolah.

Rapat Persiapan Penerbitan
Yang diundang :
þ  siswa yang terlibat dalam penyusunan buletin
þ  guru pembimbing
Inti rapat
         Penentuan tema
Dijabarkan ke dalam rubrik-rubrik.

         Pembagian job :
þ  Siswa
Mencari naskah (merangkum buku/ referensi yang lain, mencari penulis, browsing internet), editing naskah
þ  Guru
Memantau kerja siswa, membantu kesulitan siswa dalam penulisan, editing naskah & lay out
         Penentuan Iklan (harga, pemasang iklan)
         Penentuan batas-batas waktu :
þ pembuatan surat-surat
        þ distribusi surat
        þ pengumpulan naskah & iklan
 
       þ editing naskah
 
       þ lay out
        þ edit pra cetak
         Pembuatan & distribusi surat-surat
        þ surat permohonan tulisan
        þ surat penawaran iklan (cover, biasa)


JOB DESKRIPSION
Redaksi :
         Pengumpulan naskah
         Editing naskah
         Pengurutan naskah dalam file sesuai dengan daftar isi (file diberi nomor urut dan nama rubrik) à untuk menghindari adanya naskah yang terselip
         Penentuan dan pengumpulan foto/gambar pendamping naskah (disesuaikan dengan isi)
         Dibutuhkan check list rubrik sekaligus penanggung jawabnya
Iklan :
         Pengumpulan iklan
þ iklan sudah jadi
(sudah didesain oleh pemasang iklan)
þ iklan belum jadi
        (masih berupa materi iklan)
         Check iklan
        Sudah terpenuhi sesuai target halaman atau belum
         Pembuatan iklan yang belum jadi
Lay Out :
         Pembuatan cover buletin
         Pembuatan iklan cover (depan dalam, belakang dalam, belakang luar)
         Check cover keseluruhan
         Lay out naskah
         Check naskah yang sudah di lay out (berupa print out)
         Editing akhir
         Cetak Buletin (1 pekan)
Distribusi
kepada :
         þ Siswa SMP Muhammadiyah 7 Yk
þ Bapak/Ibu Guru dan Karyawan
þ Pemasang Iklan
þ Yayasan Kridoharsoyo
þ Tamu sekolah
þ Donatur sekolah
         Evaluasi
         Persiapan Penerbitan edisi selanjutnya



DESAIN DAN LAYOUT MEDIA SEKOLAH


Perwajahan atau dalam istilah yang lebih keren lay out, merupakan aspek penting dalam mengembangkan jurnalistik media sekolah. Media sekolah yang baik harus mempunyai desain yang menarik agar pembaca termotivasi untuk mendalami dan mengetahui informasi-informasi yang disajikan oleh media sekolah.
Sesi ini, peserta akan dipandu lebih praktis memahami bagaimana mendesain dan membuat lay out sebuah media sekolah.

F
TUJUAN

:
1.   Peserta dapat memahami pengertian desain dan lay out media sekolah.
2.   Peserta mampu mendesain dan melay out media sekolah
&
POKOK BAHASAN

:
1.   Pola halaman media sekolah.
2.   Menentukan jumlah dan ukuran kolom.
3.   Judul dan identitas halaman
4.   Bingkai dan teks
5.   Penempatan photo atau ilustrasi.
6.   Pembuatan cover
/
METODE

:
        Praktikum
        Presentasi
        Tanya jawab
¹
ALOKASI WAKTU

:
120 menit
4
BAHAN DAN ALAT

:
    Berita
    Koran/majalah/news letter/bulletin
    Komputer (program corel draw dan pagemaker)
    Printer
    Flip chart
    LCD Projector
    Spidol
6
DESKRIPSI PROSES

:
1.   Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta membaca basmalah.
2.   Fasilitator menjelaskan tujuan dan arah dari sesi ini.
3.   Berikan pengantar secukupnya berkenaan dengan desain dan lay out dalam media sekolah. Jika dirasa cukup, berikan kesempatan peserta barang 2 – 3 orang untuk bertanya.
4.   Bagilah peserta dalam kelompok berdasarkan sekolahnya atau daerahnya/cabang.
5.   Jelaskan apa yang harus dilakukan dalam kelompok, jika dirasa cukup, selanjutnya ajak peserta ke laboratorium atau ruang komputer untuk praktek desain dan lat out media sekolah.
6.   Jika praktikum selesai, berikan kesempatan peserta untuk mendiskusikan hal-hal yang ditemui dalam praktek.
7.   Jika dirasa cukup, tutuplah sesi.





Lampiran




JADWAL PELATIHAN



Waktu
Hari I
Hari II
Hari III
07.00 – 08.00
Registrasi Peserta
Games dan Review Hari Pertama
Games dan Review Hari Kedua
08.00 – 10.00
Perkenalan, Orientasi, dan Kontrak Belajar
Praktek Reportase
Desain dan Layout Media Sekolah (Teori)
10.00 – 11.00
Pemetaan Masalah dan Espektasi
Pengantar Jurnalistik (Berita)
Desain dan Layout MS (Praktik Produksi dan Desain)
11.00 – 13.00
Ishoma (Jum’atan)
Ishoma
Ishoma
13.00 – 13.30
Pembukaan
Pengantar Jurnalistik (Praktek Menulis Berita, Feature, dll)
RKTL
13.30 – 15.00
Kapita Selekta
Pengantar Jurnalistik (Praktek Menulis Berita, Feature, dll)
15.00 – 15.30
Isho
Isho
Penutupan
15.30 – 16.30
Pemetaan Masalah dan Espektasi
Mengelola Media Sekolah
16.30 – 19.30
Ishoma
Ishoma
19.30 – 21.30
Pengantar Jurnalistik (Reportase)
Mengelola Media Sekolah



L1
 

 

ALUR PELATIHAN












L2
 

FORM PETA MASALAH


Masalah Media Sekolah yang dihadapi oleh

A.   Sekolah ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

B.   Peserta ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................



L3
 

BORANG CATATAN HARIAN PESERTA DAN EKSPRESI HASIL BELAJAR



A.  CATATAN HARIAN PESERTA
Petunjuk :
1.   Pada bagian yang terisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut Anda. Perhatikan skala 0 – 5 yang digunakan.
2.   Tulislah nama dan asal sekolah Anda.
3.   Setiap penutupan sesi, Anda kumpulkan ke depan atau ke fasilitator.
NAMA       : ________________________________________
SEKOLAH  : ________________________________________
HARI        : ________________________________________

Sesi
Kolom Pertanyaan
Kolom Jawaban

1. Pengetahuan sebelumnya tentang materi pelatihan.
0
1
2
3
4
5
2. Setelah mengikuti latihan ini, seberapa besar pengetahuan Anda sekarang?
0
1
2
3
4
5
3. Apakah latihan ini menumbuhkan kesadaran diri Anda untuk mengembangkan media sekolah.
0
1
2
3
4
5
4. Relevansi materi pelatihan dengan tugas sebagai pengelola media sekolah.
0
1
2
3
4
5
5. Pokok-pokok materi latihan yang dapat dicatat
1)   _______________________________________________________________________________
2)   _______________________________________________________________________________
3)   _______________________________________________________________________________
4)   _______________________________________________________________________________
5)   _______________________________________________________________________________

6. Apa saran Anda dengan materi sesi ini :
1)   _______________________________________________________________________________
2)   _______________________________________________________________________________
3)   _______________________________________________________________________________








L4
 
 
B.  BORANG EKSPRESI HASIL BELAJAR
BAGIAN I : Pencapaian Pribadi Peserta
Petunjuk:
Pada bagian yang berisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut Anda. Perhatikan skala pencapaian 0 – 10 yang digunakan.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
Belum                                                                    Sudah 100%
Tercapai                                                                Tercapai

1.   Wawasan saya tentang materi yang disampaikan dalam pelatihan jurnalistik dan produksi media sekolah ini menjadi bertambah luas.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10

2.   Saya menjadi lebih paham tentang seluk reportase.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10

3.   Saya menjadi lebih paham mengenai berita dan cara menulisnya.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10

4.   Saya menjadi lebih paham tentang manajamen pengelolaan media sekolah.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10

5.   Saya menjadi lebih paham desain dan lay out media sekolah.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10


BAGIAN II : Penyelenggaraan Pelatihan
Petunjuk:
Pada bagian yang berisi angka, lingkarilah angka yang tepat menurut Anda. Perhatikan skala pencapaian 0 – 10 yang digunakan.

0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
Belum                                                                    Sudah 100%
L5
 
Tercapai                                                                Tercapai
1.   Persiapan dan pengelolaan pelatihan oleh panitia.
0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
2.   Persiapan pelatihan oleh panitia pelaksana.
0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
3.   Pengelolaan pelatihan oleh fasilitator.
0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
4.   Metode yang digunakan oleh fasilitator.
0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
5.   Materi yang disajikan dalam pelatihan.
0      1      2      3      4      5      6      7      8      9      10
sumber : lapsippipm.files.wordpress.com

L6
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar