Karya Yuria Agustina, MA Az-Zain Jatisari Lengkong,
Pemenang Harapan III. Era globalisasi identik dengan kemodernan yang menjamah
seluruh aspek kehidupan, akibatnya dapat mengaburkan pandangan penduduk
Indonesia akan nilai-nilai pokok yang terkandung dalam pancasila yang merupakan
senjata pemersatu Negara
Indonesia. Hal ini yang memicu rakyat Indonesia
melupakan pentingnya makna dari pancasila. Pancasila sendiri merupakan lambang
Negara Indonesia sekaligus menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Sebagai
dasar Negara, Pancasila memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia yang perlu
di jaga, di amalkan dan dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat, beragama,
berbangsa dan bernegara. Lahirnya putra putri Indonesia diharapkan mampu
mengembalikan nilai-nilai pancasila yang menjadi sorotan penting bagi
Negara-negara maju diseluruh dunia. Namun, ini hanya akan menjadi angan-angan
saja apabila komunitas remaja di Indonesia kurang dan bahkan enggan untuk ikut
serta berpartisipasi membangun bangsa melalui pengamalan pancasila.
Upaya
penanaman dan pengamalan pancasila ini akan sia-sia bila tidak didukung oleh
kemajuan berfikir dan kerja keras dari pemerintah dan kepala Negara Indonesia,
seperti yang tampak pada dekade ini, tidak sedikit media masa yang memberitakan
jajaran anggota pejabat Negara yang duduk di pemerintahan hanya mementingkan
kepentingan pribadi dari pada kelompok, sehingga banyak merugikan rakyat.
Era globalisasi menjadi bomerang bagi tumbuhnya
penerus-penerus bangsa yang adil, jujur dan bertanggung jawab. Harapan besar
para pemimpin pra kemerdekaan yakni menjadikan pancasila sebagai pedoman dan
dasar Negara Indonesia seolah-olah hanya omong kosong belaka, dikarenakan
bangsa Indonesia kurang agresif dan antusias terhadap kemajuan Negara-nya.
Padahal jika kita mau menoreh ke sejarah perjuangan para pemimpin-pemimpin pada
zaman penjajahan, menentukan pancasila sebagai dasar Negara adalah untuk
membentengi Negara Indonesia dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
melalui penanaman dan pengamalan.
Hilangnya
nilai-nilai pokok dan makna dari pancasila membuat Indonesia merasa kecewa,
karena dasar Negaranya telah kabur, oleh karena tergerus globalisasi yang tidak
diimbangi dengan kemajuan berpikir. Mayoritas orang telah melupakan sejarah
terbentuknya pancasila dan hanya minoritas yang masih memegang teguh makna dari
pancasila yang dirumuskan pada tanggal 18 agustus 1945 itu. Beberapa hal yang
melatar belakangi bangsa Indonesia khususnya para remaja yang kurang memiliki
rasa empatisme pada pancasila :
1. Kurangnya
nilai kepedulian terhadap pancasila
Hal ini berakibat pada hilangnya nilai-nilai dasar
pancasila dalam masyarakat khususnya dikalangan remaja-remaja modern saat ini.
2. Siap-sikap
yang tidak mencerminkan arti pancasila
Kasus-kasus asusila yang terjadi pada remaja-remaja
modern di Indonesia adalah cerminan sikap mereka yang jauh dari Pancasila.
Seakan nilai-nilai dasar ketuhanan dan keadilan yang terdapat pada pancasila
sudah luntur, sehingga pergaulan bebas, perilaku-perilaku mereka tidak lagi
mengindahkan rambu-rambu agama.
3. Karakter
remaja modern di Indonesia yang anarkis
Karakter remaja-remaja di Indonesia yang anarkis adalah
mereka yang memiliki sifat keras kepala, egois, dan tidak beretika. Pengaruh
globalisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan moral yang mumpuni akan
menciptakan generasi yang berdaya pikir kurang matang. Karena itu Indonesia
butuh seorang pemimpin dan penerus bangsa yang mempunyai jiwa patriotisme
selain juga membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh penduduk di
Indonesia terutama generasi muda yang cerdas, jujur, dan mampu mengembalikan
dan menumbuhkan kembali pancasila sebagai dasar Negara yang penting bagi kehidupan
dan kemajuan Negara Indonesia dimasa mendatang.
Perkembangan
daya pikir remaja di Indonesia menjadi
sorotan penting bagi pemerintah Negara Indonesia, karena remaja di Indonesia
adalah generasi penerus bangsa dan jembatan penghubung antara kemajuan bangsa
Indonesia yang beradab, suksesnya remaja Indonesia dalam mensejahterakan bangsa
Indonesia adalah harapan kedepan. Dalam hal ini perlu dibutuhkan suatu kekuatan
pemerintahan yang disinergikan dengan kelayakan pendidikan sebagai pembekalan
utama para remaja guna meraih prestasi dan bersaing dengan Negara-negara maju
didunia dalam berbagai bidang.
Pancasila
sebagai dasar Negara mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk membantu bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju dan melahirkan remaja-remaja sebagai penerus
bangsa yang adil, jujur, bertanggung jawab dan memiliki rasa toleransi yang
tinggi. Bangsa Indonesia membutuhkan seorang pemimpin bangsa yang adil, tegas,
dan bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup masyarakat di Indonesia.
Nilai-nilai
pokok yang terkandung dalam pancasila, sangatlah penting bagi Negara Indonesia,
karena nilai-nilai pokok pancasila memiliki arti dan tujuan penting bagi
pembentukan karakter remaja-remaja dan anak-anak sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia. Pancasila juga memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia
dalam membantu memperkuat benteng kesejahteraan masyarakat dan budaya-budaya di
Indonesia yang mulai dijamah oleh dunia luar.Jika nilai-nilai pokok pancasila
sudah meredup dikalangan para remaja di Indonesia, hal ini tidak meruntuhkan
rasa optimisme para pemimpin bangsa untuk melahirkan generasi penerus bangsa
Indonesia dan membela usaha-usahanya untuk mempertahankan pancasila sebagai
dasar Negara.
Adapun
upaya-upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan nilai-nilai pokok dan
pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, antara lain :
1. Memajukan
pendidikan kewarganegaraan pada remaja di Indonesia
2. Membuat suatu organisasi atau kelompok
belajar yang melibatkan pararemaja.
3. Mengajak remaja-remaja di seluruh Indonesia
untuk menciptakan pribadi yang unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar