Karya Mery
Widyawati siswi SMKN 1 Lengkong Nganjuk,
terbaik kedua. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pahlawan adalah orang yang
menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, sedangkan
menurut remaja berusia 15-17 tahun mengatakan “seorang pahlawan selalu ada disaat situasi susah ataupun senang serta dapat mengambil keputusan
dengan
bijaksana. Ada pula yang
mengatakan “pahlawan hanyalah sebuah sebutan bagi orang yang telah melakukan
kebaikan”. Namun menurut saya, pahlawan adalah sosok orang yang mampu
mengarahkan kita pada kebenaran dan ketika kita melalukan kesalahan orang
tersebut akan menuntun kita pada jalan yang benar.
Pada tanggal 10 November 1945 tepatnya
68 tahun yang lalu terjadi pertempuran dahsyat antara tentara sekutu dengan
pahlawan Surabaya dengan berbekal bambu runcing para pahlawan Surabaya berjuang
hingga titik darah penghabisan. Para pejuang rela mengorbankan harta hingga
nyawanya demi mempertahankan kehormatan tanah air. Oleh karena itu, pada
tanggal 10 November seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari pahlawan. Kini
Indonesia telah merdeka kita sebagai penerus bangsa tidak seharusnya hanya
memperingati hari pahlawan dengan mengeluarkan biaya besar. Namun, kita harus
bisa memaknai dan menerapkan perilaku-perilaku para pahlawan yang telah gugur
demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada kehidupan sehari-hari. Namun,
seiring berjalannya waktu, zaman dahulu dengan zaman sekarang sudah sangat
berbeda. Dimana pemuda zaman dahulu sangat menjaga tata krama, berperilaku
sopan,mempunyai semangat yang mengelora untuk mencari ilmu, sedangkan pemuda
zaman sekarang sering bersikap tidak sopan, berpakaian tidak rapi, sering
melanggar peraturan, membolos pada jam sekolah,mengkonsumsi narkoba, minum-minuman
keras dll. Pemuda zaman sekarang cenderung berfoya-berfoya tidak memikirkan
efek dari perbuatannya yang negatif.
“Bagaimana
bangsa kita akan maju jika generasi muda berperilaku seperti itu?” Tentu saja bangsa ini tidak akan maju
jika generasi penerus bangsa bersikap seperti itu. Bahkan bisa saja yang
terjadi bangsa kita akan dijajah kembali oleh bangsa lain, karena keegoisan
diri kita sendiri tidak mau meneruskan perjuangan para pahlawan. Jika
masyarakatnya sendiri tidak bisa melindungi negaranya sendiri. Mungkin saja jika
kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan serta penindasan akan terjadi kembali
seperti pada masa penjajahan sebelum merdeka. Betapa menderitanya bangsa kita
ketika dijajah oleh bangsa lain. Bertahun-tahun mereka mengharapkan
kemerdekaan. Para pemuda zaman sekarang untuk melaksanakan upacara bendera
setiap hari senin banyak yang ramai bahkan tidak mau mengikuti upacara bendera. “Apakah pemuda yang seperti itu patut dicontoh
untuk menjadi pahlawan jika mereka bersikap sewenang-wenangnya?”. Tentu saja
jawabannya, tidak. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah mengoreksi diri kita
sendiri. Sejatinya pahlawan masa kini adalah diri kita sendiri terutama kita
sebagai pelajar sekaligus penerus bangsa bisa saja menjadi pahlawan, meskipun
kita tidak menjadi pahlawan di medan perang. Kita dapat memulai dari hal-hal
yang kecil misalnya dengan mengakui kesalahan, berani untuk membela yang benar,
rela menolong orang yang sedang membutuhkan akan menumbuhkan karakteristik
seorang pahlawan. Dengan belajar sungguh-sungguh dan dapat mengatur waktu
dengan baik, serta memanfaatkan alat teknologi untuk mencari informasi yang
bermanfaat terutama untuk mengasah otak kita untuk berfikir positif. Untuk meneruskan perjuangan para pahlawan kita dapat
turut berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang sesuai kemampuan masing-masing.
Dengan demikian, setiap warga negara pun dapat menjadi seorang pahlawan baik
bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat bangsa dan negara.
Adapun tujuan negara
Indonesia : melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Tanpa tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam
penegakan hukum dan adanya kesadaran seluruh rakyat bangsa Indonesia untuk
selalu patuh dengan hukum, maka mustahil tujuan negara Indonesia dapat
tercapai.
Fakta yang ada adalah bangsa ini miskin pendidikan,
miskin keterampilan, miskin kekuasaan untuk mampu mempengaruhi keadaan menjadi
lebih baik, miskin harta-benda, miskin kasih sayang, miskin kesehatan, miskin
keamanan, miskin kebebasan dalam hidup rukun berdampingan dan miskin keadilan
serta kepastian hukum. Ini semua terjadi karena pemerintah di negara kita belum
memiliki rasa nasionalisme yang baik dan belum faham betul akan cita-cita
proklamasi sehingga ia gagal dalam mendidik masyarakatnya. Kita sebagai penerus
bangsa harus bisa merubah keadaan negara kita sendiri yang sangat kurang dari
keadaan-keadaan negara yang telah merdeka.
Sebagai generasi penerus bangsa yang baik mari kita bersama-sama bersatu
untuk menuju perubahan yang lebih baik. Tanamkan jiwa patriotisme, tumbuhkan
rasa bela negara, saatnya menuju perubahan bagi bangsa Indonesia. Jayalah
negeriku majulah Indonesiaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar