al azmi media

Rabu, 13 November 2013

Perubahan Untuk Negeri

Karya Mery Widyawati siswi SMKN 1 Lengkong Nganjuk, terbaik kedua. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, sedangkan menurut remaja berusia 15-17 tahun mengatakan “seorang pahlawan selalu ada disaat situasi susah ataupun senang serta dapat mengambil keputusan
dengan bijaksana. Ada pula yang mengatakan “pahlawan hanyalah sebuah sebutan bagi orang yang telah melakukan kebaikan”. Namun menurut saya, pahlawan adalah sosok orang yang mampu mengarahkan kita pada kebenaran dan ketika kita melalukan kesalahan orang tersebut akan menuntun kita pada jalan yang benar.
Pada tanggal 10 November 1945 tepatnya 68 tahun yang lalu terjadi pertempuran dahsyat antara tentara sekutu dengan pahlawan Surabaya dengan berbekal bambu runcing para pahlawan Surabaya berjuang hingga titik darah penghabisan. Para pejuang rela mengorbankan harta hingga nyawanya demi mempertahankan kehormatan tanah air. Oleh karena itu, pada tanggal 10 November seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari pahlawan. Kini Indonesia telah merdeka kita sebagai penerus bangsa tidak seharusnya hanya memperingati hari pahlawan dengan mengeluarkan biaya besar. Namun, kita harus bisa memaknai dan menerapkan perilaku-perilaku para pahlawan yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada kehidupan sehari-hari. Namun, seiring berjalannya waktu, zaman dahulu dengan zaman sekarang sudah sangat berbeda. Dimana pemuda zaman dahulu sangat menjaga tata krama, berperilaku sopan,mempunyai semangat yang mengelora untuk mencari ilmu, sedangkan pemuda zaman sekarang sering bersikap tidak sopan, berpakaian tidak rapi, sering melanggar peraturan, membolos pada jam sekolah,mengkonsumsi narkoba, minum-minuman keras dll. Pemuda zaman sekarang cenderung berfoya-berfoya tidak memikirkan efek dari perbuatannya yang negatif.
“Bagaimana bangsa kita akan maju jika generasi muda berperilaku seperti itu?” Tentu saja bangsa ini tidak akan maju jika generasi penerus bangsa bersikap seperti itu. Bahkan bisa saja yang terjadi bangsa kita akan dijajah kembali oleh bangsa lain, karena keegoisan diri kita sendiri tidak mau meneruskan perjuangan para pahlawan. Jika masyarakatnya sendiri tidak bisa melindungi negaranya sendiri. Mungkin saja jika kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan serta penindasan akan terjadi kembali seperti pada masa penjajahan sebelum merdeka. Betapa menderitanya bangsa kita ketika dijajah oleh bangsa lain. Bertahun-tahun mereka mengharapkan kemerdekaan. Para pemuda zaman sekarang untuk melaksanakan upacara bendera setiap hari senin banyak yang ramai bahkan tidak mau mengikuti upacara bendera. “Apakah pemuda yang seperti itu patut dicontoh untuk menjadi pahlawan jika mereka bersikap sewenang-wenangnya?”. Tentu saja jawabannya, tidak. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah mengoreksi diri kita sendiri. Sejatinya pahlawan masa kini adalah diri kita sendiri terutama kita sebagai pelajar sekaligus penerus bangsa bisa saja menjadi pahlawan, meskipun kita tidak menjadi pahlawan di medan perang. Kita dapat memulai dari hal-hal yang kecil misalnya dengan mengakui kesalahan, berani untuk membela yang benar, rela menolong orang yang sedang membutuhkan akan menumbuhkan karakteristik seorang pahlawan. Dengan belajar sungguh-sungguh dan dapat mengatur waktu dengan baik, serta memanfaatkan alat teknologi untuk mencari informasi yang bermanfaat terutama untuk mengasah otak kita untuk berfikir positif. Untuk meneruskan perjuangan para pahlawan kita dapat turut berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang sesuai kemampuan masing-masing. Dengan demikian, setiap warga negara pun dapat menjadi seorang pahlawan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat bangsa dan negara.
Adapun tujuan  negara Indonesia : melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tanpa tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dalam penegakan hukum dan adanya kesadaran seluruh rakyat bangsa Indonesia untuk selalu patuh dengan hukum, maka mustahil tujuan negara Indonesia dapat tercapai.
Fakta yang ada adalah bangsa ini miskin pendidikan, miskin keterampilan, miskin kekuasaan untuk mampu mempengaruhi keadaan menjadi lebih baik, miskin harta-benda, miskin kasih sayang, miskin kesehatan, miskin keamanan, miskin kebebasan dalam hidup rukun berdampingan dan miskin keadilan serta kepastian hukum. Ini semua terjadi karena pemerintah di negara kita belum memiliki rasa nasionalisme yang baik dan belum faham betul akan cita-cita proklamasi sehingga ia gagal dalam mendidik masyarakatnya. Kita sebagai penerus bangsa harus bisa merubah keadaan negara kita sendiri yang sangat kurang dari keadaan-keadaan negara yang telah merdeka.
Sebagai generasi penerus bangsa yang baik mari kita bersama-sama bersatu untuk menuju perubahan yang lebih baik. Tanamkan jiwa patriotisme, tumbuhkan rasa bela negara, saatnya menuju perubahan bagi bangsa Indonesia. Jayalah negeriku majulah Indonesiaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar