al azmi media

Jumat, 15 November 2013

Pahlawan Masa Kini, Dimulai dari Diri Kita

Karya Rinta Tri Anjani, Pemenang Harapan II, MA Al-Azziziyah Jati Sawahan Lengkong. Pahlawan bukanlah hanya orang yang berjuang memerdekakan Indonesia, bukan hanya orang yang angkat bambu runcing semata. Dimasa  saat ini, sudah tidak dibutuhkan lagi pahlawan yang seperti itu. Akan tetapi pahlawan yang mampu

memajukan bangsa.
        Seiring Indonesia merdeka, negara ini tak lantas bisa merasakan kebahagiaan, karena masih banyak sekali masalah yang terus menghadang. Sehingga kita masih haus akan sosok pahlawan yang mampu menyelesaikan segala problemetika yang ada.
Bagaimana tidak, banyak sekali PR pemerintah yang belum diselesaikan. Bahkan masalah dari zaman dahulu, seperti masih banyaknya kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial belum dapat terselesaikan.
Terlebih akhir-akhir ini rakyat dihebohkan dengan terungkapnya skandal korupsi yang meraja lela di pemerintahan pusat maupun daerah, membuat negara ini semakin panas. Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa mendapatkan sosok pahlawan yang dapat menyelamatkan bangsa kita?
        Kita harus berfikir cerdas. Mungkin selama ini kita berfikir “apa yang telah negara berikan kepada kita” sehingga menghambat kita untuk bertintak memajukan bangsa. Oleh karena itu, kita harus berfikir “apa yang telah kita berikan atau lakukan untuk negara”.
Semua berawal dari kita sendiri sebagai generasi muda. Kita harus membenahi diri, menjadikan diri kita sebagai pribadi yang bermoral, berilmu dan bertaqwa. Untuk menjadi tersebut tidaklah mudah, kita harus menyelamat kan diri dari semua pengaruh buruk yang terus menghantui remaja.
Telah banyak hal-hal negatif yang meracuni remaja Indonesia kita, seperti mudahnya narkoba beredar luas, mudahnya dan difalitasinya mengakses gambar ataupun film porno, yang buktinya telah banyak kasus remaja-remaja yang memakai narkoba, memperkosa teman wanitanya, tawuran, balapan liar dan membuat geng liar yang brutal dan meresahkan masyarakat.
Jika kita telah berhasil menyelamatkan diri kita, kita harus mampu menyelamatkan diri orang lain. Dengan melakukan suatu hal yang berguna untuk oramg lain, contohnya  kita diharapkan mampu mempengaruhi orang yang tadinya mempunyai sifat yang buruk menjadi sifat yang baik, membantu jika orang tersebut menghadapi masalah dengan hati yang dingin, bekerja sama dalam hal positif.
Namun pada faktanya, sangat sulit untuk mengajak kebaikan. Jika kita memberi nasehat pasti ada yang mencaci, memaki, bahkan menghina kita, mengatakan jika kita sok alim atau apa. Pada proses itulah kita telah menjadikan diri kita menjadi seorang pahlawan untuk kita sendiri.
Dari cacian atau makian, kita dapat mengambil pelajaran dan menjadikan kita menjadi seseorang yang tegar, kuat dan bermentalkan baja. Sehingga jika telah dewasa menjadi manusia yang sesungguhnya. (mampu untuk memimpin diri sendiri dan keluarga).
        Jika kita telah berhasil mempin keluarga, diharapkan kita juga mapu memimpin masyarakat (menjadi pemimpin daerah/pusat/apa saja) dengan baik pula. Sehingga, insyaallah akan berpengaruh baik untuk negara kita. Dapat membuat bangsa Indonesia menjadi Negara yang maju, dengan rakyat yang sejahtera, dan makmur serta memberantas semua pemimpin yang melakukan korupsi.
Akulah pahlawan masa kini. Seorang pelajar, remaja, dan anak bangsa yang terus berjuang dalam mencari ilmu, memerangi pengaruh buruk dari luar, dan berusaha menjadi orang yang berguna untuk bangsa, negara, agama. Yang terus taat beribadah, menjaga kesopanan, dan terus belajar seta berusaha memperbaiki kesalahan dan menjadikan diri menjadi manusia yang lebih baik.
        Dengan demikian mari kita wujudkan semangat nasionalisme yang dapat meneruskan perjuangan para pahlawan pendahulu kita yang telah membebaskan Negara kita dari para penjajah. Dengan cara memajukan bangsa ini
Semoga kita dapat menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri, pada khususnya. Dan menjadi pahlawan untuk orang disekitar kita atau bahkan untuk negara kita, pada umumnya. Dengan tetap mengingat Tuhan, dan meminta keridhoan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar