al azmi media

Minggu, 02 Desember 2012

peringatan hari aids

Pada tanggal 1 Desember 2012  di MTs Negeri Lengkong di selenggarakan  peringatan Hari AIDS. Menyadari pentingnya upaya sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS dan berkaitan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia 2012, Peringatan AIDS yang diselenggarakan setiap tanggal 1 Desember,  di laksanakan di halaman madrasah berbarengan dengan apel latihan pramuka yang rutin dilaksanakan setiap hari sabtu. 



Dalam kesempatan tersebut   kepala madrasah Drs Ahmadi, M.Sy. memberikan sambuatan untuk menjauhi perbuatan zina, sehingga perilaku penyimpangan seksualitas terhindarkan, pesan tersebut disampaikan dihadapan  anggota gerakan pramuka pangkalan MTsN Lengkong dibawah binaan Eko Endri Wiyono, S.Pd, Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperluas informasi dan edukasi kepada khalayak ramai agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan perempuan dan anak-anak terhadap HIV/Aids ini.


 
DRUG “NARKOBA” IS NEW GLOBAL WARNING
(AS AN A REFLECTION  FOR OUR YOUNG PEOPLE)


From Sa’id Sa’d bin Malik bin Sinan Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam He said, “FORBID  ALL DANGEROUS THINGS AND CAUSE THEY WILL BE DANGEROUS”  (Al-Hadist)


        Millions of people all the world have wasted their lives because of illicit drugs. Their lives are into an artificial dream in the  real world  
Some of our young people, Indonesia. They were mostly victims of a ‘cruel’ environment, a broken-home family, of ignorance, of curiosity or particularly of the illegal drugs mafia. It is estimated that around 4 million people in Indonesia illicit drug users – about one in every 50 Indonesians. In the capital city of Jakarta, it is estimated that three out of ten young people are users. A study by the International Labor Organization (ILO) office in Indonesia showed that around four per cent of illicit drug users in the country are children under 17 years old. Two out of ten users are involved in illicit trafficking. Some teenagers start being involved in producing and trafficking drugs between the ages of 13 and 15. Chairman of the National Narcotics Coordinating Board said that the country’s illicit drug users include around 7,000 junior high school students, over 10,000 senior high school students and about 800 elementary school students.
People usually take drugs to have fun or escape the pressures of life. Drug users among students are particularly worrying. It was reported that a number of traffickers operate around schools by cheating, forcing or giving free illicit drugs to students. Once the students are addicted, they then go to the traffickers to buy the illicit drugs. If they do not have money, they steal it from their family members or others. Narkoba’ is the Indonesian term for narcotics, psychotropic and addictive substances. Psychotropic substances popularly called Ecstasy and Shabu-shabu are considered favorites among the middle and upper class users. However, for an increasing number of young people, the drug of choice is low-grade heroin, known as putaw, which is cheap, plentiful, but potentially deadly. These drugs are readily available in all major urban areas, including schools, Karaoke lounges, bars, cafes, discotheques, nightclubs, and they even spread into remote villages. Therefore it is not surprising that drug users continue to increase from year to year.
The facts above showed us how familiar “Narkoba” issues In our young generation. First we should know what’s the meaning of drugs addiction? Drug addiction is a complex brain disease. It is characterized by compulsive, at times uncontrollable, drug craving, seeking, and use that persist even in the face of extremely negative consequences. Drug seeking becomes compulsive, in large part as a result of the effects of prolonged drug use on brain functioning and, thus, on behavior. For many people, drug addiction becomes chronic, with relapses possible even after long periods of abstinence. The Definition confirm us how serious the consequences of using Drugs.
Drug abuse has also contributed to the increase of HIV/AIDS patients, through the usage of unsterile injections. According to a report based on an illicit drug and injection safety study of 20 Asian countries conducted by the Center for Harm Reduction in Australia’s Burnet Institute, drug injecting is spreading to all the countries [of Asia] and its popularity is increasing. Our Country, Indonesia have up to 1 million drug injectors, and 19% of them were infected HIV/AIDS. How Dangerous the drugs abuse for us.
This is an extremely serious issue for us. It’s a threat that could kill an entire generation. One generation of this nation will be lost if we do not take action together and immediately. In short, we must be ready to go to war against illicit drugs and the war must start from home.
then, what can we do as the young generation? Prevention is better than cure. AVOID the Drugs, don’t ever think to try just b’coz you curios. because once you try, you will be trapped and later become addicted, and the addiction will finally turn you into criminals or take your lives. We have so many example around us, what happened to the users. Some b’come crazy, Some was going to the jail, And The others were died. All of them loose their future. I believe we don’t want such things happened to ourselves.
How about our students? ‘STUDENT’ , Now its time for us to say ‘NO’ to drugs. We are “ GOLDEN AGE, GOLDEN GENERATION It’s time for us to arrange our future. It’s time for us to face the world with our ability. It’s time for us to prove that we can do something for our country, With The spirit of ‘GLOBAL WARNING DAY’  .(By mr marsum,S.Pd ;from some sources)


 
FIQH HIV & AIDS


                                                         oleh : Sri Indah Purwaningsih, S.Ag

Fiqh HIV & AIDS untuk menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan HIV &AIDS dalam pandangan dan pemahaman ajaran Islam yang diperoleh dari teks al-Qur’an dan Hadis. Fiqh ini bukan ketentuan hokum Islam tentang halal, haram, wajib, sunnah, makruh, dan mubah. Melainkan fiqh sebagai kerangka pandang, perspektif, dalam memandang segala hal yang berkaitan dengan HIV & AIDS.
Bagaimana sesungguhnya sikap Islam terhadap kasus HIV & AIDS dan terhadap orang dengan HIV & AIDS
Prinsip-prinsip Dasar Ajaran Islam Dalam Memandang HIV & AIDS
a. Penghormatan martabat manusia
     Salah satu ajaran Islam yang mendasar adalah bahwa manusia merupakan makhluk terhormat dan paling unggul dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain.
     Musibah dan penyakit dalam pandangan Islam bisa terjadi karena kelalaian atau karena memang kehendak Allah sebagai ujian baginya.
     “Katakan (hai Muhammad), sekali-kali tidak akan menimpa kami kecuali Allah telah menetapkannya bagi kami. Dialah Pelindung kami dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus berserah diri”. (Q.S. at-Taubah [9]: 51)
     Ajaran Islam ini tentu menuntun kita untuk bersikap dan memberikan pandangan yang adil, tidak diskriminatif, dan inferior, terhadap orang yang terinfeksi HIV. Oleh karena itu, dia wajib diberi bantuan pertolongan, kasih sayang, dan perhatian dari setiap orang yang sehat.
        “Dari Anas ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: bantulah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi. Seorang laki-laki kemudian bertanya: wahai Rasulullah SAW, aku menolongnya ketika ia dizalimi, bagaimana caraku menolong orang yang berbuat zalim? Rasulullah SAW menjawab: Engkau mencegahnya dari berbuat zalim. Itulah pertolongan yang dapat kamu berikan”. (H.R. Bukhari)
b. Relasi Seksual Suami-Isteri
           Persepsi umum memperlihatkan bahwa orang yang hidup dengan HIV adalah orang yang melakukan hubungan seks yang tidak aman. Dalam pandangan masyarakat umum dimaknai sebagai hubungan seks di luar nikah, homoseksual, biseksual, dan hubungan seksual WPS (Wanita Penjaja Seks) dan lainnya. HIV dapat juga menimpa orang-orang yang baik, yang saleh, isteri atau ibu rumah tangga yang tekun shalat dan berpuasa serta tidak pernah keluar rumah. HIV juga dapat mengena pada bayi, anak-anak, dan remaja yang sama sekali belum mengenal hubungan seksual, juga mengena kepada pasangan suami dan isteri yang secara resmi berada dalam ikatan perkawinan yang sah.
c.  Hubungan Seks yang Saling Menghargai
      Pasangan suami-isteri dituntut untuk saling menghargai pikiran dan pendapatnya. Suami hendaknya mendengarkan pikiran dan pilihan isterinya, sebagaimana isteri mendengarkan dan mentaati suaminya.
d. Perempuan dan HIV & AIDS
Para ahli menyebutkan bahwa dibanding dengan laki-laki, kemungkinan risiko terkena HIV pada perempuan jauh lebih besar, apabila terutama berhubungan seks tanpa memakai pengaman. Hal ini disebabkan luasnya jaringan mukosa dan konsentrasi HIV dalam air sperma. Organ-organ reproduksi perempuan lebih rentan dibanding dengan organ reproduksi laki-laki.
“Katakanlah (hai Muhammad) kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mengendalikan pandangan matanya dan menjaga organ vitalnya (alat kemaluannya). Hal itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan beriman, hendaklah mereka mengendalikan pandangan matanya dan menjaga organ vitalnya. (Q.S. an-Nur [24]: 30-31)

                                                                                                                              



KLIMAKS BENCANA NARKOBA




Oleh  :  Ahmadi Yasin











 

AL KHOMRU UMMUL KHOBAITS = Narkoba pangkal perbuatan dosa

Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.

Kerana sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamr.
Tetapi apa yang terjadi, dengan minum arak yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya.

"Kerana itulah hindarilah khamr, kerana minuman itu sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah, iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu di antaranya harus keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir ayatnya, ia akan kekal di neraka."

‘WAHAI MANUSIA JAUHILAH PERBUATAN DOSA SEKECIL APAPUN, KETIKA KAMU BERPANDANGAN BAHWA DOSA ITU KECIL BERARTI KAMU TELAH KENA TIPU DAYA SYETAN, BAHAYANYA AKAN DIARAHKAN DOSA YANG LEBIH BESAR’ hindarilah saudaraku semoga kita semua selamat dari godaan syaithon, amiiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar