al azmi media

Selasa, 25 Desember 2012

ibu bagai sang surya

Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia. Syair lagu tersebut  sering dinyanyikan oleh anak-anak kita saat duduk di bangku TK, tapi... tahukah mereka makna yang terkandung di dalamnya ? Ibu telah mengandung kita selama sembilan bulan tujuh hari, melahirkan dengan taruhan nyawa, mengajari menyusu sejak dini, mengganti popok, memandikan
dengan penuh kasih sayang, mengawasi saat kita belajar tengkurap, belajar duduk, belajar merangkak dan berjalan hingga hampir semua waktu Ibu tersita untuk kita, dan akhirnya... kita bisa berlari untuk menggapai cita-cita. Begitu sibuknya Ibu dengan urusan rumah tangga, tapi masih berusaha menyempatkan diri untuk berjuang memajukan bangsa. Pada tanggal 22 Desember 1928 diadakanlah Kongres Perempuan I di Yogyakarta. Dari kongres yang pertama ini, tumbuh kesadaran bahwa perjuangan kaum perempuan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Untuk mewadahi perjuangan itu, maka dibentuklah sebuah federasi dengan nama Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPI) yang kemudian pada tahun 1929  berubah nama menjadi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Sampai pada tahun 1935 federasi ini sudah menunjukan kiprahnya secara luas, diantaranya ikut serta dalam Badan Pemberantasan Buta Huruf. Pada tahun 1938 digelar Kongres Perempuan II dan diputuskan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Hari Ibu yang ada di Indonesia tidak bisa disamakan dengan Mothering Sunday yang diperingati oleh kaun gereja di negara-negara barat pada  setiap Ahad kedua bulan Mei, karena keduanya memang memiliki sejarah yang berbeda. Bolehlah setiap tanggal 22 Desember kita memperingati Hari Ibu dengan berbagai lomba dan kegiatan yang menyenangkan Ibu, tapi jangan lupa di luar tanggal 22 Desember kita pun harus tetap berbakti dan mendo’akan Ibu  (juga Bapak), sebagaimana firman Allah yang artinya, “  Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS. Luqman :14)”
                                                                                                                               oleh : Sri Kumorowati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar