Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
Wr. Wb,
Salam sejahtera
untuk kita semua.
Seluruh Pegawai dan
Pejabat Kementerian Agama,
Hadirin peserta
upacara yang berbahagia,
Pada pagi hari ini marilah
kita memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas curahan rahmat dan ridha-Nya sehingga kita dapat melaksanakan upacara memperingati Hari Amal Bakti ke-67 Kementerian Agama Republik Indonesia.
syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas curahan rahmat dan ridha-Nya sehingga kita dapat melaksanakan upacara memperingati Hari Amal Bakti ke-67 Kementerian Agama Republik Indonesia.
Saudara-saudara keluarga
besar Kementerian Agama yang saya banggakan,
Organisasi Kementerian
Agama di seluruh wilayah tanah air, dari Sabang sampai Merauke, memiliki peran
yang penting dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu,
segenap jajaran pimpinan dan pegawai Kementerian Agama saya minta untuk
mempelajari wawasan sejarah Kementerian Agama, menggali pemikiran-pemikiran
besar para tokoh Kementerian Agama, serta mengkaji perubahan masyarakat yang
terjadi secara cepat, dalam rangka memberi bobot dan makna terhadap peran
aktual Kementerian Agama di tengah pusaran kehidupan bangsa. Sejalan dengan
tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-67 Tahun 2013, yaitu “Meningkatkan
Kinerja Kementerian Agama dengan Profesionalitas dan Integritas”, saya meminta
komitmen seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama agar bekerja secara
profesional dan memiliki integritas. Profesionalitas tanpa integritas akan
membawa kerugian dan kehancuran, sedangkan integritas tanpa profesionalitas
akan menyebabkan kita jalan di tempat di tengah dunia yang kompetitif ini.
Profesionalitas dan integritas sengaja kita jadikan sebagai kata kunci
peningkatan kinerja Kementerian Agama.
Hal itu bersumber dari kaidah dalam agama yang menyatakan apabila suatu urusan
diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Oleh karena
itu, pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu agenda penting dalam
reformasi birokrasi Kementerian Agama. Langkah itu dilakukan sejak dari tahap
perekrutan calon pegawai melalui sistem yang transparan dan memenuhi standar
manajemen mutu ISO sampai pada pengembangan jenjang karir yang memenuhi unsur
keadilan dan menghargai prestasi kerja perorangan. Saya berharap seluruh
aparatur Kementerian Agama memperbarui paradigma, yaitu bekerja secara dinamis
dan proaktif melakukan sinergi dengan unit dan lembaga lain, baik secara
internal maupun eksternal, guna memenuhi tuntutan dinamika kementerian dan
dinamika masyarakat.
Saudara-saudara keluarga
besar Kementerian Agama yang saya cintai,
Seiring dengan dinamika kementerian dan
dinamika masyarakat, fokus sasaran pembangunan bidang agama yang menjadi
tumpuan tugas Kementerian Agama adalah untuk mendekatkan kita pada visi,
“terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan
sejahtera lahir batin”. Dalam hubungan ini, 5 (lima) bidang yang menjadi
program strategis Kementerian Agama, ialah peningkatan kualitas kehidupan
beragama, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, peningkatan kualitas
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, peningkatan kualitas penyelenggaraan
ibadah haji, serta tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance).
Dalam kaitan ini saya ingin mengingatkan kita semua bahwa tolok-ukur
keberhasilan program Kementerian Agama tidak seluruhnya dapat dituangkan dalam
grafik dan angka-angka yang bersifat kuantitatif, tetapi banyak pula yang
bersifat kualitatif. Peningkatan kualitas kehidupan beragama, kerukunan umat
beragama, serta pendidikan agama dan keagamaan mencakup dimensi pembangunan
manusia dan perubahan masyarakat yang membutuhkan proses dan waktu untuk
menikmati hasilnya. Tetapi dalam beberapa
aspek yang dapat langsung terukur, pencapaian kinerja Kementerian Agama cukup
membanggakan, misalnya lembaga pendidikan yang dikelola Kementerian Agama tidak
lagi dipandang sebagai lembaga pendidikan kelas dua. Tidak sedikit lulusan
madrasah dan pesantren yang mampu menembus perguruan tinggi negeri unggulan
baik di dalam maupun di luar negeri. Nilai rata-rata Ujian Nasional Madrasah
Tsanawiyah tahun 2012 secara nasional lebih baik dari nilai rata-rata Sekolah Menengah Pertama. Perguruan Tinggi
Agama Negeri setingkat Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi berkembang
pesat sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang sejalan dengan kebutuhan
masyarakat. Adapun menyangkut kerukunan antarumat beragama sebagai upaya
mengelola kemajemukan bangsa, sesungguhnya Indonesia diakui sebagai kiblat
toleransi dan kerukunan beragama di dunia. Namun dalam masyarakat-bangsa kita
yang demokratis, egaliter dan menghormati Hak Asasi Manusia, masih diperlukan
kesadaran untuk menjunjung tinggi etika kerukunan, seperti sikap tenggang-rasa
antar-komunitas pemeluk agama, tidak menjadikan umat yang telah memeluk suatu
agama tertentu sebagai sasaran penyebaran agama lain. menghormati kesucian
tempat ibadah, kitab suci, dan simbol keagamaan dari tindakan penodaan dan
sebagainya. Dalam penyelenggaraan ibadah haji, segenap jajaran Kementerian
Agama bersyukur dan gembira bahwa penyelenggaraan haji pada tahun ini lebih
baik dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah terus berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan haji. Pembaruan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji, baik di tanah air maupun di
Arab Saudi dan mewujudkan akuntabilitas pengelolaan dana haji. Selain itu, menyangkut
pencapaian kinerja dalam aspek tata kelola, khususnya dalam pengelolaan
anggaran dan laporan keuangan, Kementerian Agama telah meraih opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelasan (DPP) dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Prestasi tersebut harus kita pertahankan dan tingkatkan di
tahun-tahun mendatang.
Saudara-saudara keluarga
besar Kementerian Agama yang berbahagia,
Pelaksanaan tugas dan
fungsi Kementerian Agama, selain harus responsif terhadap realitas persoalan
kehidupan umat beragama, juga harus berada dalam sistem koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi dengan semua fungsi yang ada dalam organisasi. Untuk itu tidak
boleh ada ego sektoral dan lingkaran grouping dalam tubuh organisasi
Kementerian Agama. Organisasi Kementerian Agama adalah organisasi yang satu dan
menyatu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seluruh pegawai dan
pejabat di lingkungan Kementerian Agama harus dapat menjadi panutan, terutama
menyangkut karakter kejujuran, integritas dan berpegang teguh pada kebenaran
dalam segala tindakan dan perbuatan. Untuk itu mari kita terus memelihara
nilai-nilai dan budaya organisasi serta martabat Kementerian Agama yang selalu
dekat dengan masyarakat, bersihkan diri dan lingkungan kerja dari perilaku
koruptif, jauhi sikap arogan, nepotisme, feodalisme dan tinggalkan mentalitas
penguasa yang tidak sejalan dengan semangat reformasi dan modernisasi.
Saudara-saudara keluarga
besar Kementerian Agama yang saya banggakan,
Demikian pesan dan amanat
yang dapat saya sampaikan dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti Kementerian
Agama ke-67 Tahun 2013 ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa menerima
amal bakti dan perjuangan para pendiri Kementerian Agama serta memberi hidayah
dan kekuatan kepada kita semua dalam melanjutkan tugas ke depan.
Sekian dan terima kasih.
Wallahul muwaffiq ila aqwamittariq.
Wallahul muwaffiq ila aqwamittariq.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 3 Januari 2013
Menteri Agama RI,
Suryadharma Ali
sumber http://www.kemenag.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar