al azmi media

Selasa, 29 Januari 2013

Indonesia masa depan, mengukir prestasi tanpa narkoba

Sebagai pendidik  diharapkan  mampu memberikan motivasi peserta didik untuk menyadarkan pentingnya suatu realita yang terus berkembang di masyarakat, dan menyikapinya secara arif, sehingga prestasi yang di dengung-dengungkan akan tercapai secara kualitas dan kuantitas, tidak hanya menjadi slogan dan jargon semata, melainkan terukir dalam sanubari pendidik dan peserta didik. Terus berbenah di bidang pendidikan, proses
pembelajaran haruslah mampu menimbulkan dinamika dialektik antara pendidik dengan peserta didik. Penekanannya  pada kesadaran pendidik dan peserta didik mengenai kemampuan dan keberanian menghadapi realitas  dan bertindak mengubah dunia secara kreatif. Pendidikan harus berorientasi mengarahkan manusia pada pengenalan akan realitas diri dan dunianya dengan melibatkan dua unsur, yakni pengajar dan pelajar di satu pihak sebagai subyek yang sadar (cognitif) dan realitas dunia di pihak lain sebagai obyek yang tersadari (cognizable).

Pendidik tidak hanya berfungsi sebagai fasilitator bagi tumbuhnya perkembangan kesadaran peserta didik, namun sekaligus menjadi seorang rekan yang melibatkan dirinya sambil merangsang daya pemikiran kritis peserta didik. Peserta didik akan termotivasi jika ia menemukan manfaat yang berarti bagi dirinya, sehingga kemudian bias dilanjutkan dengan berlangsungnya aktualisasi diri melalui proses pembelajaran dan upaya mengukir prestasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar